Thursday, May 2, 2013

Calo visa

Yes, I totally agree that solo backpacker is rarely found in Indo. They'd prefer to take a trip with travel agencies. Friday morning at the 대한민군 embassy :

"Berdua aja neng? tanya seorang pria berkulit gelap bertubuh kekar sambil menenteng tas ransel besar.  "Iya," jawabku.
Sejenak, sejumlah nama pun dipanggil dan paspor berikut visa dibagikan. Pria tsb beranjak menuju loket pengambilan paspor-visa lalu mengambil segebok paspor.
Pengambilan visa hanya dpt dilakukan setiap Senin-Jumat pukul 13.30-16.00, pengajuan visa hanya dilayani setiap Senin-Jumat pukul 09.00-12.00. Informasi lengkap hingga formulir bisa diunduh dari laman resmi embassy South Korea http://idn.mofat.go.kr
"Biro perjalanan atau...?" tanyaku. "Iya," ujarnya menyela seraya mengangguk dan menghitung jumlah paspor di tangannya.
Ia lalu kembali duduk dan tampak akrab bercanda dg pria2 yg sdg menunggu panggilan petugas loket. Sebagian besar pria2 yg menunggu itu juga bertampang kucel dan berkulit legam layaknya calo yg kerap kita jumpai di kantor imigrasi.
"Kenapa ngga nitip lewat travel aja?" tanya seorang pria lainnya yg duduk di sebelahku. "Biar ngerti prosedurnya, jadi lebih enak dilakukan sendiri. Klo lewat calo kira2 berapa ya tarifnya," tanyaku.
"Tergantung sih, mau cepet, standar apa agak lama. Rata-rata Rp 400.000 mpe 1 juta," kata dia.  Tarif normal klo kita mengajukan visa sendiri ke embassy south korea cuma $30 atau sekitar Rp 294.000 untuk izin wisata di bawah 90 hari, kalau di atas 90 hari $50. Which one do you choose?

No comments: