Friday, September 27, 2013

영원 : 안재욱

사랑했던 너를 잊지 못해
부디 너를 다시 볼수 있다면
기다릴 수 있어
잠시 멀리 있는 거야
안녕.슬픈 우리 사랑
삶이 끝나는 날까지 남아서 눈물이 된다는
마지막 고백 지울순 없겠지
너의 사랑만이 이세상에서
살아가는 이유였는데
돌아와줘
이제라도 사랑 할수 있게
영원히...

사랑했던 너를 잊지 못해
부디 너를 다시 볼수 있다면
기다릴 수 있어
잠시 멀리 있는 거야
안녕.슬픈 우리 사랑
삶이 끝나는 날까지 남아서
눈물이 된다는
마지막 고백 지울순 없겠지
너의 사랑만이 이세상에서
살아가는 이유였는데
돌아와줘.이제라도 사랑 할수 있게
너의 사랑만이 이세상에서
살아가는 이유였는데
돌아와줘.이제라도 사랑 할수 있게
영원히...

Thursday, September 26, 2013

Nonfiksi

Hei kau yg tak lagi bujang
Melanglang serampang di pinggang jalang
Menukar rupiah di kain terawang
Keluar masuk toko elit 

Tak terbiasa lagi aroma kelontong

Kemana tangis bayimu 
Bersama janji separuh nafasmu 
yg tertinggal di Ayodhya

Kepalang ingkar

Hanya di pikir duniamu 
Sekejap nikmat
Bersama dua jalang
yg nyaris telanjang

Parah!

Friday, September 20, 2013

Goguma Latte

Tidak pernah terpikir bagi saya menjadikan kentang sebagai minuman hingga seorang teman asal Korea bbrp bulan silam memperkenalkan minuman bernama goguma latte (고구마 라떼) di sebuah kafe bernama Hollys Coffee (semacam Starbucknya Korea). Barusan saya mencoba meraciknya sendiri di rumah krn di kota saya rasanya kok tidak ada yg menjual minuman ini. Bahannya cukup sederhana, sweet potatoes (kukus matang), green tea powder, madu dan susu. Semua bahan dijus jadi satu. Boleh ditambah dengan creamer sesuka hati plus susu dan irisan kacang almond di bagian atasnya setelah dituang ke dalam gelas. Disana klo tdk salah ingat harganya sekitar ₩3000 (ukuran sedang). Sajikan dengan panas atau hangat. Kami menikmati goguma latte take away di tepi sungai cheonggyecheon, krn kebetulan gerai Hollys Coffee juga ada disana. Suasana malam hari di tepi sungai ini keren sekali. Romantis. Banyak muda-mudi ciuman sembarangan *tepokjidat

Sebetulnya ada banyak gerai Hollys Coffee di Seoul, lebih dari 15. Kafe ini mulai kesohor sejak berkali-kali nampang di beberapa judul drama korea. Ketenarannya di Seoul juga tak kalah dg Starbuck. Cuma, ketika teman saya mengajak ke Starbuck saya menolak. Apa bedanya dg di Indo? Bisnis kafe berbasis beverage dg konsep moderen di Seoul luar biasa tinggi. Si oppa ganteng Jaejoong dan Siwon Suju pun ikut mencicipi lezatnya bisnis ini lewat Coffee Cojjee (Jaejoong) dan Twoseome (Siwon). Keduanya juga membuka gerai di distrik Gangnam. Di gang-gang perumahan penduduk spt Bukchon, konsep kafe kopi moderen juga byk dijumpai (beda dg di kota saya, yg ada di gang-gang rumah penduduk adalah warung kopi tradisional). Klo di Seoul, gerai kafe kopi di gang-gang juga dikemas sama2 moderen dg gerai yg di tepi jalan raya atau public are, bedanya jumlah seatnya tidak banyak karena ukuran outletnya mungil.

BJTM

Agak terkejut tak sengaja mendengar kabar dari teman wrtwn. Salah seorang direktur bank BUMD di provinsi saya tinggal - yg dulu saya kenal baik, baru saja resmi dilengserkan dari jabatannya. Desas-desusnya, ia dilengserkan karena dikait2kan dg kasus pidana (kredit fiktif senilai puluhan miliar) yg menurut penyidik kepolisian dilakukan anaknya bersama 12 tersangka lainnya. Anak dan bapak ini bekerja di instansi yg sama. Menurut saya, si bapak bisa jadi tak ada hubungannya dg kasus si anak, tapi berhubung si anak telah mempertaruhkan nama baik bapaknya maka karir si bapak ikut berdarah2. Isu yg mencuat di media, si bapak melengserkan diri karena alasan kesehatan. Entah mana yg benar, tp saya benar2 prihatin.

Saya mengenal si bapak sekitar bbrp tahun sebelum ia menjabat sbg direktur hingga ia dilantik sbg direktur. Dia org yg cukup cerdas dan sebetulnya terbuka, tapi sangat berhati-hati dlm menyampaikan sesuatu. Saya bisa maklum, krn tradisi di birokrasi memiliki "daya paksa" seorang bawahan utk benar2 tunduk thdp atasan. Tidak mau tunduk, silahkan menyingkir. Saya pikir, hal semacam ini jg banyak dijumpai pun di perusahaan swasta. Bukankah setiap "rezim" yang berkuasa pasti memiliki posisi tawar yg kuat?

Saya dulu selalu mengikuti kasus demi kasus yang terjadi di dlm tubuh perseroan di sektor perbankan ini yg mulai menyeruak jelang pelaksanaan penawaran saham perdana ke publik alias Initial Public Offering (IPO), termasuk kasus kredit macet dan kredit fiktif yg muncul di media. Sayangnya, tak ada yg naik cetak. Yang lolos hanya tulisan yg baik2 saja, seperti dana murah yg terus tumbuh, CAR yg membaik, NPL yg mulai bisa ditekan, sertijab direksi baru, bla bla bla. Pokoknya berita2 yg positif dan enak dibaca pasti lolos. Alasannya klise, perseroan ini adalah pemasang iklan yg cukup besar di media saya bekerja. Uang ratusan juta mengalir rutin ke kantong perusahaan sbg jatah iklan. Setiap tahun minimal bisa 4-5 kali tayang. Itu sebabnya, sekali muncul pemberitaan miring, jatah iklan akan dipangkas.

Agak aneh ketika suatu saat saya diminta salah seorang pimpinan media saya menulis ttg rangkaian kasus bank ini mjd sebuah laporan khusus alias tulisan bersambung. Lho? Mengapa tdk sejak dulu mengawal kasus itu? Apakah harus menunggu semua media ramai memberitakan? Lalu kebakaran jenggot mendadak ikut2an nulis krn takut dianggap ketinggalan isu? Lalu menuding wrtwn mereka di lapangan selama ini tdk melakukan tugasnya dg baik? Ato jgn2 ada motif lain yg saya tdk tahu? So many excuses!

Sejak saya mengundurkan diri bbrp bulan silam dari media saya dulu bekerja, saya sudah jarang membaca koran sehingga saya tdk mengikuti kelanjutan berita tsb. Setahu saya, sejak dulu memang terkesan ada yang aneh di dalam tubuh perseroan ini. Misalnya, pers rilis data perbankan triwulanan. Utk data triwulan I saja bisa 3x berbeda ketika disampaikan di tiga kesempatan berbeda dlm setahun. Selalu ada selisih. Bgmn mungkin capaiannya berbeda? Saya menyimpan data2 tsb dengan baik. Jadi, apakah ada data rekayasa yg memang khusus dipublish dan ada data riil yang tak boleh publish? Lalu, suatu saat kecolongan mengeluarkan data tersebut? Saya tdk mengerti!

Berbicara ttg instansi ini selalu menarik bagi saya. Perseroan terbatas dan terbuka (Tbk) sebesar itu belum memiliki tim kehumasan yg cukup mumpuni. Media tak cukup dirangkul dg uang, tapi beri pemahaman yang utuh ttg kondisi yg sebenarnya terjadi. Teruslah berbenah dan tak perlu membohongi publik sebab publik semakin cerdas. Klo boleh saya saran ke pak dirut HS, tolong itu benahi juga tim satpam yg jaga dkt lift. Taruh yg muda2 dan ganteng2 kek! Ajari juga jangan asal njenggong klo ada tamu wartawan. Senyum itu ibadah. 

Saya mengapresiasi jajaran direksi yg kini sudah agak terbuka pada media. Tim humas lalu mengadakan road show ke beberapa media besar di kota saya. Bukankah sudah seharusnya jika public relations yg baik tdk perlu "lari" dari media? Pencitraan positif bangkit dari krisis memang perlu dibangun mengingat perseroan juga sdh mjd bagian milik publik. Tapi jgn lupa, beri juga kesempatan pada publik utk menilai dan mengamati proses pendewasaannya secara alami. Saya percaya harga saham perseroan terbuka ini berangsur akan terkerek dalam kurun 5 tahun ke depan. Jika saat ini pergerakkan harga sahamnya cenderung melandai karena kinerja keuangan yg kacau, namun apabila manajemen punya komitmen kuat utk berbenah saya yakin pergerakkannya progresif. Semua butuh waktu.

Wednesday, September 18, 2013

Shifting Role

Entah mengapa, saya selalu mengernyitkan dahi jika mendengar pengakuan seseorang bahwa ia bisa membaca karakter orang lain tanpa didahului komunikasi yg intens. Dukun? Paranormal? Cenayang? Bukan. Ini org akademis betulan yg mengupasnya secara ilmiah, jadi jauh dari bayangan dunia metafisika. Saya jadi terlintas menulis ttg pria paruh baya ini setelah tanpa sadar mengamati contact list di instant messanger WhatsApp. Saya lupa jika telah menyimpan nomornya, jadi ketika muncul fotonya yg berkumis dg blangkon sakeranya, saya langsung tersenyum teringat gayanya yg khas ketika menjelaskan. Spontan dan kocak. Semua anggota tubuhnya ikut bergerak ketika bercerita.

"Saya bisa mengkategorikan Anda2 semua ini ke dalam empat tipe karakter atau kepribadian manusia secara umum. Coba nanti ilmu saya kita uji," ujarnya pede. Saya cuma manggut2 dan bergumam, silahkan bicara semaunya. Soal percaya atau tidak, benar atau salah itu kembali pada penilaian masing-masing. Ia pun bangga mengaku sebagai konsultan di departemen HRD sebuah perusahaan AS di Indo, selain itu dia juga mengaku sbg konsultan partai2 politik. Ia bertugas menganalisis karakter org lain hanya dari gurat wajahnya. Sakti ya? Sebetulnya, kata dia, ilmu yg sdg ia jelaskan ini adalah disertasinya beberapa tahun silam.

Entah bgmn ceritanya, saya tiba-tiba masuk dalam kategori tipe III - formal, easy going, tdk suka tampil, kaku ke dalam dan berunsur tanah. Ada tmn2 lainnya yang masuk kategori tipe I, tipe II dan tipe IV. "Penilaian saya terhadap Anda2 ini sifatnya hanya sekilas atau tampilan luar berdasarkan teori2 yg saya pakai. Pada dasarnya manusia meskipun ia unik tapi selalu memiliki kecenderungan. Ia akan memiliki pola yang sama dalam waktu yg lama. Karakternya lama2 akan berpola," jelas dia.

Satu hal yg akhirnya bikin saya sepakat dengan teorinya, di ujung cerita ia menambahkan bahwa tipe2 tersebut bukan harga mati. Artinya, setiap org bisa shifting role/type. Kadang ia menjadi tipe I, kadang tipe II, III, dan IV. Tapi pd intinya, setiap org punya kecenderungan kuat mengarah pada satu tipe saja. Allright sir, agree!

Tuesday, September 17, 2013

Minyak Oles

Ada fenomena agak tak biasa di ruang kelas saya hari ini. Suhu ruangan yg dingin tiba2 membuat teman di sebelah saya mengeluarkan botol kecil beraroma minyak tawon. Anehnya di sampul luarnya tertulis minyak telon, tp sama sekali tdk mengindikasikan aroma segar minyak yg sering dipake bayi tsb.

Di kelas lain pd jam berikutnya, dg teman2 yg sama tp posisi duduk yg kembali acak, suhu ruangan dinginnya kurang lebih sama spt ruang yang sebelumnya tadi. Seorang teman lainnya mengeluarkan botol kecil bertulis minyak angin aromaterapi freshcare. Kemasannya lucu. Kata dia, itu kemasan "teen" jadi pabrikan merek tsb membuat aromanya tidak menyengat dan tidak terlalu panas ketika dioles.

Baru saya sadar jika teman yang duduk di blkg saya, berjam-jam sedari tadi di mejanya menyanding balpirik. Saya berkesimpulan sendiri, bagi sebagian org suhu dingin selalu berkorelasi dg minyak oles. Gunanya apa? Menghangatkan? Bukannya pake oles2an itu bikin tambah semriwing. Kesimpulan lain, jenis pilihan minyak oles juga berbanding lurus dg faktor usia (#nomention). 

Maka, ini ruang kelas yg disulap jd rumah sakit? Heheeh.. Jujur saja saya tdk biasa dg produk2 semacam itu utk sehari2 jika tubuh dalam kondisi sehat. Sedingin apapun ruangan atau tempat saya berada, hampir tidak pernah memakai produk2 semacam itu. Jaket sdh cukup menghangatkan. Hanya soal kebiasaan, tak ada yang salah :D

Walimatul Hajj : 와리마툴 하즈

Malam dan kumandang 1000 suara
Labbaik allahummalabbaik
Labbaik alaa syariikalakalabbaik
Innalhamda wani'mata
Lakawalmulk laasyariikalak...

Talbiyah yg sendu mengalun
dari bibir mereka yg hendak memenuhi panggilanMu
Esok

Diantara isak tangis kerinduan
Panggil kami sekali lagi Ya Rabb
Seperti ia dan mereka yg kami lantunkan doa
Seperti ia dan mereka yg Kau mudahkan jalannya

Namun, bisakah dzikir ini mengantar kami kembali...

Friday, September 13, 2013

Malagasy (마라가시)

Saya kembali terkesan dg sebuah negara bernama Madagaskar. Dari dua teman Madagaskar yg saya kenal, mereka memahami Indonesia lebih baik dibandingkan saya memahami negara mereka. "I'm from Madagascar, and you?" tanya teman wanita sekamar saya waktu di Seoul. "Indonesia." "Oh really? I've been two times to Indonesia for research, and now in Seoul I'm doing a research too," she said.

She knows a lot about my country, and I told her that I only knew Madagascar from cartoon movie "Lost in Madagascar." "Hahaha.. U're not gonna lost!"  "Well, is it Africa or somewhere?"  "Yes, about two hours from Africa by plane." Unfortunately, we didn't talk much because she already left by early the next morning.

Kali kedua, seorang Malagasy yg saya kenal yakni di bangku perkuliahan. Dia pria berperawakan kecil, kepala plontos, berkulit gelap, bahasa Indonya sdh fasih (sebab dia 8 bln ia tinggal di Indo). Beda dg Malagasy yg saya kenal di Seoul. Tapi perawakan secara fisik keduanya hampir sama, kecil dan berkulit gelap (tapi tdk segelap kulit orang Afrika), dan rambut teman wanita saya itu juga tdk sekeriting org Afrika. Untuk memudahkan gambarannya, spt Anda membandingkan org pribumi Ambon dg pribumi Jayapura. Pigmen melanin org Jayapura jauh lebih banyak atau menonjol dibandingkan org Ambon.

Teman Malagasy saya di bangku kuliah ini sengaja memilih Indo sbg tempat studinya karena berdasarkan referensi dari teman2nya, perguruan tinggi di Indo lebih baik ketimbang negara asalnya. Kebetulan, banyak perguruan tinggi negeri di Indo (termasuk Sby) yg bekerjasama dg pemerintahan Madagaskar. Ada semacam beasiswa pertukaran pelajar gitu. Juga, kata dia, banyak kuliner lezat yg bisa dicoba di Indo.

Tak banyak yg saya ketahui ttg Republik Madagaskar ini. Kepulauan tenggara Afrika yang baru merdeka dari jajahan Prancis pada 1960 ini tercatat sebagai salah satu negara miskin di dunia. Berdasarkan data IMF 2012, total GDP negara ini saat itu hanya sebesar 10,117 juta dolar AS (berada di peringkat 130). Sedangkan total GDP Indo 878,196 juta dolar AS (berada di peringkat 16).