Sunday, April 28, 2013

Embassy 대한민국

Monday morning at The Plaza Indonesia Office Tower. We were too early 30 minutes so the office didn't open yet.

"Mau ke lantai berapa dik?" tanya seorang pria paruh baya yg datang bersama istri dan seorang anak gadisnya.  "Lantai 30. Bapak?" ujarku.  "Oh, klo gitu sama. Mau ke embassy South Korea kan? Katanya baru boleh naik pas kantornya buka jam 08.30," ujarnya kujawab dg anggukan.

Tower yg berisi khusus perkantoran setinggi 32 lantai itu terletak di gedung yg sama dg mal Plaza Indonesia, kawasan MH Thamrin (persis di seberang halte busway Bundaran HI). Tamu yg hendak memasuki area hrs melewati pintu security, lalu jika hendak ke area lift akan dihadapkan pd palang barcode layaknya di parkiran kendaraan yg tak berpenjaga.

Agar palang terbuka otomatis, tinggal menempelkan barcode card. Itu sebabnya tamu hrs lapor dulu ke desk information, memberikan salah satu identitas (KTP/SIM) lalu akan diberi barcode card yang sudah disetting lantai berapa yg akan kita tuju.

"Ke lantai berapa?" tanya seorang petugas di desk information setelah saya memberikan KTP. Lantai 30. Lantai ini adalah kantor kedubes korea selatan atau Republic of Korea/daehan minguk (대한민국). "Silahkan agak geser ke kanan utk saya ambil foto," kata dia, pria berpostur tinggi tegap. Busyet, pake foto2 segala ya. Serius nih? Buat koleksi pribadi si masnya sendiri apa emang syarat wajib? Tp ngeliat mukanya serius dan ngga ramah, kayaknya mang syaratnya gitu. Hehe..kidding! Di bagian desk information emang ada kamera kecil spt kamera yg dipake petugas foto paspor/KTP. Yaaa.. mirip juga ama org yang mau mencairkan duit Jamsostek, pake difoto2 dulu.

Klo pekerja kantor di gedung tsb tdk perlu lapor karena mereka sudah dipinjami barcode card yg khusus disetting langsung hanya menuju ke lantai dimana kantor mereka berada. Barcode card, selain utk membuka palang pintu juga utk membuka lift dan mengantarkan kita ke lantai yg dituju. Tanpa menempelkan barcode card pd alat yg terletak di bagian depan lift paling ujung, jgn harap lift akan bergerak. Lift emang bisa kebuka, tapi ngga bergerak. Beda ama hotel, kartunya dimasukkan/digesek di dalam lobang yg ada di dalam dinding lift, lalu tekan lantai tujuan. Di lift yg ada di The Plaza Indonesia Office Tower tdk perlu menekan lantai tujuan krn barcode card sdh secara otomatis mengidentifikasi lantai tujuan.

"Di Korea sekolah ya dik? Saya juga nganter anak study. Kebetulan dia kuliah di Inggris dan program perkuliahannya lagi ada pertukaran selama 6 bulan ke sebuah kampus di Suwon, sekalian dia akan magang di salah satu perusahaan disana. Kita belum pernah ke Korea, anak saya juga. Makanya sekalian pengen liat. Tidurnya ntar di asrama, tapi saya dan ibu akan di hotel, cuma katanya mahal ya," kata si bapak.

"Kita main aja kok pak. Tidur di hotel emang mahal pak, tapi klo hostel backpacker murah. Kita booking seminggu ngga nyampe Rp 1 juta," ujarku.

Suwon merupakan ibukota provinsi Gyeonggi di negara Korea Selatan, ada byk universitas di Suwon termasuk Sungkyunkwan University yang beken dlm drama Micky Yoo Chun berjudul Sungkyunkwan Scandal yg bersetting jaman 초선 (joseon). Sektor industri di Suwon juga tumbuh luar biasa. "Saya di Suwon University, bakal sekampus ama Kim Woo Bin. Tapi percuma ngga bisa foto2 bareng di kampus, karena bodyguard-nya bakal minta duit. Itu kata teman2ku yg uda duluan kuliah disana," ujar anaknya si bapak itu. Kim Woo Bin dikenal sbg aktor di serial drama School 2013 dan Gentlemen's Dignity.

Si bapak pun kembali bertanya, "Berkas yg dibawa uda lengkap kan? Formulir bisa didownload sendiri lalu diisi di rumah, foto 4x6, paspor, buku tabungan, semua dicopy dan....." belum ia melanjutkan percakapan lalu pembicaraan kupotong "Sudah semua kok pak." Si anak gadisnya merasa malu "Sudah ah, bapak deh! Maaf ya mba, si bapak emang suka gitu," ujarnya tersipu. Bapaknya tersenyum mengangguk, kami pun pamit setelah menyerahkan berkas dan membayar visa di loket pendaftaran.

Nasi Padang (파당 쌀)

"Nasi Padang please," ujar seorang bule cakep yg berdiri di sebelahku dg logat agak terbata-bata setelah ia mengamati daftar menu. Kebetulan, gerai 'Sari Rasa' yang dipilih bule itu bertempat di foodcourt bersebelahan dengan gerai 'Mr Park' - Korean Casual Dining yg sedang kubeli bersama temanku.

Jadi keki, bule aja beli masakan Indo lalu org Indo malah beli masakan Korea. "Ya jelaslah bule beli nasi Padang, kan di negaranya ngga ada. Lagian klo kita di negara orang apa iya beli masakan Indo? Pasti masakan khas di negara itu. Masakan Indo cukuplah dimakan sehari2 sejak kecil smp sekarang," ujar temanku. Santapan siang berupa Sun Du Bu Cige, Bulgogi Bibimbab dan Cutlet Beef pun menemani makan siang kami.

A Brave Teenager (용감한 십대)

Seorang remaja pria berkulit putih agak kemerahan dg mahir menggerakkan roda kursi rodanya dg tangan. Ia terlihat sangat percaya diri mampir melihat-lihat menu ke setiap gerai yg ada di 'Food Lover'. Pemandangan itu tak biasa krn ia seorang penyandang cacat yg (mgkn) berkeliling sendiri di dlm mal, krn siang itu tak terlihat siapapun menemaninya. Kaki kirinya jauh lebih kecil dibandingkan kaki kanannya. Oh, kemana keluarganya? Orangtua, saudara, teman yang tega betul melepasnya seorg diri.

Setelah diamati seksama, he speaks Indonesian fluently. Mengenakan kaos baseball plus topi diputar ke belakang, celana pendek sport dan sepatu kets, ia memangku tas ransel kecilnya di paha lalu mengeluarkan selembar uang utk membayar. Pelayan pun sedikit membungkuk utk menerima uang krn terhalang meja kasir. Para pembeli yg sedang makan siang agaknya biasa2 saja melihat pemandangan itu.

"Mal ini memang cukup ramah bagi penyandang cacat," ujar seorang teman ketika aku mengamati remaja itu. Ukuran ramah itu apa? Dilengkapi ruang lift yg besar dan mudah dijangkau di tiap lantai plus toilet khusus penyandang cacat? Bukannya, di tiap mal besar selalu ada kriteria tersebut? Whatever it was, he was a brave teenager.

Food n food n food

Friday afternoon at Sushi Tei Grand Indonesia

Percaya ngga, demi sesuap makanan Jepang di Sushi Tei orang rela ngantre meski sampe 20 nomor antrian di layar. Persis antrian di sebuah tempat praktik dokter. "Silahkan kak. Atas nama siapa?" seorang pelayan wanita muda bertanya pada setiap pengunjung yg hendak memasuki resto Jepang waralaba asal Sgp yg berdiri sejak 1994 di Indo. Ada yg menunggu di lobby Sushi Tei, ada pula yg meninggalkan sejenak jalan2 lalu kembali lagi. Mereka akan dipanggil berdasarkan nama jika sdh ada seat kosong sejumlah org yg diorder sebelumnya.

Soal harga, I think everybody knows klo Sushi Tei cukup bervariasi. But mostly affordable. Mulai Rp 14.000 untuk 1 plate kecil berisi 6 roll sushi rice, ada pula yg sampai Rp 45.000. Setiap plate isinya beragam. Harga dihitung berdasarkan warna plates yg sdh kosong di atas meja. Utk minuman dibanderol mulai Rp 10.000. Tapi bisa dipastikan setiap mereka yg datang ke resto itu bahkan jika hanya 2 org will spend money not less than IDR 50000. Eniwe, ini masih relatif lebih murah ketimbang Hanamasa buffet all you can eat yg setiap org kini dipatok Rp 114.500 + PB10%  (kategori yakiniku/ makanan serba bakar maupun shabu-shabu/ makanan serba rebus) untuk anak Rp 93.500+PB 10%.

Saya termasuk penyuka makanan Asia, spicy foods is okay asal tdk bersantan, no pork or lard. Masakan India and Arab adalah pilihan terakhir jika hrs memilih diantara semuanya. Indonesian, Korean, Japanese, and Chinese foods are the most fave cuisine I think. Korean cuisine is largerly based upon rice and vegetables, (sometimes) meats, rasanya juga lebih spicy. Japanese food juga based upon rice but always meats or fishes dg varian rasa yg ngga macem2, penyajiannya juga lebih ringkes.

Bikin resto apapun di mal rasanya bakal laris apalagi klo weekend. People need to eat everyday, everytime. So, open a restaurant has always have a god chance :)

Saturday, April 20, 2013

Foreign Alphabet : 외국 알파벳

Why are Russian really proud of their country just like French?! A Russian friend once told me that I should learn their language, first their alphabet. Why? We can talk in English don't you? I don't even finished my hangul yet (korean alphabet). That's make me crazy. Learning alphabet from different country really take so much time. "Нет, нет,я сделаю вас узнать." (No no, I will make you learn) Plz. Then, he always write in cyrillic.

I remembered an apprentice student from France in my office years ago, she always refused to speak English. She learned a lot Indonesian language (she called bahasa) and told me that better speak French or just bahasa. "No English please."

"Kami tidak pernah mau menggunakan bahasa Inggris, bahkan di sekolah, tempat kerja dan tempat umum kami selalu berkampanye tentang bahasa nasional kami paling baik di negeri sendiri. Sanksi terberat bagi org Prancis yg tdk menggunakan bahasa nasional mereka adalah sanksi sosial. Sebab setiap org Prancis sudah sgt paham dan sadar akan nasionalisme mereka," a French Ambassador told me while we're in cultural event at CCCL.

Setahuku Prancis tidak pernah dijajah Inggris melainkan Jerman, klo Rusia memang tidak pernah dijajah siapapun itu sebabnya mrk merasa negaranya adidaya. Meskipun dikenal dg negara komunis tapi jumlah penduduk muslim di Rusia terbesar kedua, like he said to me. I think that Russian is supercilious and arrogant. "Нет, вы просто не понять нас!" (No, you just don't understand us!)

Masih ingat tragedi jatuhnya pesawat Sukoi di Gunung Salak Bogor, rombongan Rusia dtg dg perlengkapan yg luar biasa gila. Tak cuma pesawat yg super canggih dan super komplit tapi perlengkapan di dalamnya dan juga barang yg mrk bawa membuat mata terbelalak. Utk tidurpun mereka ibarat mengangkut hotel ke Indonesia. Tendanya canggih. Fasilitasnya mewah. Mereka juga bawa genset berkekuatan lbh dari 10.000 KVA yg bahkan tak boleh disentuh atau dipakai siapapun kecuali tim mereka. Mereka bekerja sangat cepat, tdk byk bicara apalagi bercanda. Intonasi bicaranya lantang seperti nada perintah. Beda sekali dg kultur Indo.

Back to my Russian friend. "Вы должны приехать в Москву, так что вы будете знать, почему мы так гордимся" (You should come to Moscow so you will know why are we so proud). All cyrillic is capital, they have 33 letters (in roman alphabet seperti yg qt pake cuma ada 26 huruf). abcdefghijklmnopqrstuvwxyz diterjemahkan dalam cyrillic menjadi : а б ц д е ф г х и й к л м н о п п́ р с т у в щ х ы з (masih ada lagi sisanya 7 huruf yg tdk ada dalam roman alphabet).

Friday, April 19, 2013

Prison and Sex Toys

"Setiap 2-3 bulan sekali beberapa penjara di kawasan Jakarta dan sekitarnya baik rutan maupun lapas memesan alat bantu seks ke pabrikku dalam jumlah besar," kata seorang teman yang bekerja di salah satu sex toys company di Cikarang.
"Berapa banyak?"  "Bisa 4-6 kardus medium sekali kirim, isinya macam-macam."
"Oya? Pemesannya pihak lembaga rutan atau lapasnya langsung atau lewat perorangan?"
"Sudah langganan sih, yang tahu persis bosku. Kayaknya lembaganya langsung yang pesen."
"Itu barang diantar oleh karyawan perusahaanmu atau kurir lepas? Lalu dijual lagi ke penghuni penjara apa dibagikan gratis?"
"Pengantarnya kurir lepas. Katanya sih tidak gratis tapi emang dijual di dalam penjara berdasarkan pesanan penghuninya."
"Isinya apa aja dalam kardus itu? Ada boneka manusianya juga?"
"Semua ada, mulai aneka vibrator, dildo, tiruan miss v. Kalau boneka sih jarang karena mahal, biasanya klo itu yang beli perorangan langsung karena itu impor. Pabrikku tidak bikin, tapi kalau mau pesen bisa."

Sex toys kini sudah tdk tabu dibicarakan. Jadi ingat sekitar 6 tahun silam mendapat tugas dari bos untuk wwcr pedagang sex toys. Wawancara user saat itu? Jangan harap! Tabu. Masyarakat kita masih belum demikian terbuka tentang hal ini. Di sudut kota kawasan Gentengkali, ada sebuah toko kecil yang menjual sex toys komplit dan bisa taster kalo mau ("Kalo nggak puas bisa balikin barangnya," kata pedagangnya).
Kami berdua saat itu agak malu2 dan takut masuk ke dalam toko. Takut juga kalau ketahuan bahwa kedatangan kami tdk utk benar2 membeli. Apalagi klo kepergok motret dagangannya. Mampus.
"Cari apa mbak?"
"Lihat-lihat dulu mas, yang direkom apa ya? Yg lagi booming gitu. Tapi ngga mahal2," ujarku.
"Booming? Sex toys sih ngga ada kata mana yang booming, ya kapan aja bisa pake," kata dia.
Ternyata, aku dan temanku itu baru pertama kali lihat dan menyentuh langsung alat bantu dan aksesori seks. Tak heran, pas penjualnya memeragakan pake baterei dan ada juga yang dicolokin listrik maka tawa kami pun langsung meledak. Penjualnya bengong. "Kenapa ketawa mbak?"  "Oh, nggak apa2 mas."
"Ini cincin bergerigi rasa cokelat, ada yang jeruk dan mint. Rp 75.000 saja per biji."  Ada varian rasa? Mirip kondom ya.
"Kalau ini boneka cewek, tinggal ditiup pake alat kayak balon dia akan mengembang."
Bonekanya cantik, naked, tingginya sekitar 160cm, bahannya kenyal. Bagian payudara dan miss v terbuat dari silikon kenyal. "Berapaan ini?"  Rp 750.000  "Busyet. Mahal amat mas," ujarku.
"Impor Cina mbak, emang mahal karena bukan plastik biasa. Beli buat siapa to mbak?"
Aku cuma tersenyum dan menunggu si mas itu masuk ambil barang lalu kami sigap memotret sejumlah dagangannya.
"Tolong ambilkan ring bergerigi yang tadi, tapi bentuk lain ya. Agak besar dan agak panjang," kataku. Lalu ia pun masuk mengambil barang sehingga kami bebas memotret.
Kami pun sigap mencatat harga, warna, bentuk hingga catatan deskriptif lain hingga komentar si penjual.
Toko itu sudah 4 tahun buka (ntah saat ini masih ada atau tidak). Mas yg jualan itu dari Kediri dan baru gabung jadi salesnya 6 bulan, sebelumnya ia jualan DVD di kawasan Tunjungan Center.
"Ngga boleh kurang ni harga cincinnya jadi Rp 25.000?"  "Belum boleh mbak, Rp 70.000 deh."
"Yaudah deh mas, kita cari rempat lain dulu ya. Ntar kalo cocok kita balik lagi."

Thursday, April 18, 2013

Boston yesterday

April 16th, 2013 08.30 WIB. Suddenly Instagram full the pictures about "Pray for Boston." So I checked my twitter, on CNN, Washington Post, LATimes, etc all about Boston. At our morning coffee as always, I said to my dad Boston just attacked by bombs at the marathon line right at their Patriots Day. My dad was only said that the tragedy reminded him about 9/11.
"Terrorist is still everywhere and everytime, but mostly happened in country or city where muslim is minority. Is that suicide bomb or what?" he asked.  "No. The bombs exploded in trash cans before the fisnish line. Twice," I said.
"Maybe America has forgotten about September 9," he said.
"Happened in country or city where muslim is minority? You mean muslim is behind the tragedy?" I asked.
"I think so, but there probably an organized of extreme muslim like Osama or Taliban," father added.
Since we have different faiths, we're always had hard discussion. Dad always blame Islam just because his lack of knowledge. Our discussion always end up forced into a corner. But that morning was unusual.
"We cann't blame Islam for the action of one man, people have their different interpretation about the teachings of a religion. Maybe that was just an extreme Islam organization. Whoever exploded the bombs will be punished," he explained.
Great improvement thought, he wasn't making a generalization about bombs action or terrorist action as muslim voices. "But don't forget that North Korea has threatened their homeland too. Who knows?!" I said. "I don't think so. North Korea is nothing," father denied.

a community : 커뮤니티

Menjadi tua dan berorganisasi itu penting. A community that accommodate the special needs. That's my parents doing. Once I was thinking after my dad retirements years ago there will be no interesting activities for him every morning, afternoon till night. He told me that retirement took him under the stressful. So I bought him some books, television on his bedroom, subscribed him newspaper and data package monthly for notebook. But that wasn't work enough. "My old eyes tired easily when reading small font too long. Yes I wear my glasses but that doesn't relieve eyestrain," he said.

It wasn't something that suddenly came up, but after retirement my dad and mom became a churchgoing person. They've found their community on church. Their age is about 55-80 and almost all of them is retirement of BUMN/PNS/military and none entrepreneur. Now I understand why someone become religious only when he/she gets older. Now they're so happy with their church community (Gregorius VI) and my dad succeeded become their new leader for the past 3 months replacing their prior leader. They share thoughts, laugh, and so regular prayer meeting at each member's house weekly. Make some quality time together...

Monday, April 15, 2013

Donasi : 기부 : Gibu

Jika sebelumnya door to door, modus meminta sumbangan kini mulai merangsek ke mal-mal. Entah yayasan betulan atau abal-abal, sore itu seorang pria berkulit putih bermata sipit kira2 berusia 20-an menghampiri meja kami. Bicaranya sedikit kurang pe-de karena intonasinya sangat lirih dan wajahnya agak menunduk.
"Execuse me, let me introduce my self...bla bla bla" *gak kedengaran (dia lalu memberikan leaflet dan kartu identitas). Setelah kami baca seksama, dia pun menyodorkan kertas berisi daftar donatur dan ballpoint sambil berbicara cepat dlm bahasa Inggris yg super pelan. Entah apa yg dia katakan.
Kartu identitas (lupa mengingat siapa namanya) terbuat dr dari bahan kertas print dilaminating dan tertulis volunteer.
Panti Anak / Pusat Pelatihan : Wisma Tanah Merah Indah (Jl. Perjuangan, Tugu Selatan, Jakarta Utara 14260. Tel 021 90536932
Contact Person: Drs Samuel Wiweko - Email: info@ysaindonesia.org)
Daftar donatur baru berisi 4 orang dimana mereka rata2 menyumbang Rp 50.000 dan Rp 100.000. Entah benar atau tipu2, yang pasti tulisan tangan dalam kertas tersebut hampir sama jeleknya. Tanda tangannya mirip semua. "Darimana mas?" tanyaku. Dia tidak menjawab hanya tersenyum dan mengangguk. Apa dia bkn org Indonesia? Sejurus kemudian dia terus mengoceh dlm bahasa Inggris yg terdengar samar. I think he's not Indonesian. "No thanks. Maybe next time," ujarku tersenyum setelah mengamati leaflet dan kartu identitas lalu mengembalikannya lagi. Wajahnya langsung masam dan berlalu tanpa senyum.
Giving to charity or donation is not about how much money we've donated but trust to reliable foundations. Apakah ckp efektif jika di era digital saat ini menarik sumbangan person to person tanpa disertai pertanggungjawaban yg meyakinkan? Saya rasa, org akan lebih memilih transfer antarbank atau dtg langsung. Pengambilan sumbangan secara manual memang masih ada tapi biasanya dilakukan oleh yayasan2 dan org2 yg relatif sudah dipercaya oleh donatur.

Di sebuah mal lain. Cafe n coffee. Last year. Uma and I.
"Siang kak, pernah nonton Kick Andi kan?" tanya seorg wanita muda berparas ayu.
"Iya. Kenapa?" (dia pun tdk meminta izin kesediaan meluangkan waktu)
"Berarti pernah tau yayasan...(lupa). Kami beberapa kali tampil di Kick Andi," kata dia lalu menyodorkan buku profil yayasan dan kertas donasi. Ada banyak donatur di dalam kertas tsb dan semuanya menyumbangkan Rp 100.000 (Wow!)
"Saya kebetulan mahasiswi Unpad Bandung (tp berlogat Jawa kental)."
"Asli mana?"  "Bandung"
"Oya? Disini nginep dimana?"
"Hotel, tapi lupa hotel mana. Sama2 dg tim saya dari yayasan yg sama"
"Bisa lihat KTM-nya?"  "Wah lupa kak soalnya kemarin buru2."
"Bisa lihat KTP atau identitas lain?"  "Iya, kebetulan ketinggalan di hotel."
"Mahasiswi Unpad ya? Siapa skrg rektor barunya?"  "Lupa juga kak, saya maba (*mahasiswa baru). Kakak Unpad juga ya?"
"Iya." (padahal bukan)  "Ow."
"Biasanya kita ada live show di mal-mal kok."  "Oh gitu. Kapan? Yaudah, kita nunggu pas kalian live show aja."
"Loh, kenapa ngga sekarang aja kak. Kan sama aja."
"Apa bedanya sama nanti? Bisa sekalian kita liput acaranya karena kebetulan kita wartawan."
"Oh kakak wartawan? Maaf maaf.." lalu wanita itu buru-buru ngacir dan terlihat langsung menelpon seseorang.
Loh? Kamipun saling berpandangan dan mengernyitkan dahi..

Sunday, April 14, 2013

Thank for giving me my eyes

Thank to my Lord for giving me my eyes and all those colours.. (*conversation with an old man in train on the way back home from Jogja)

Old man : I have to back and fort Sby - Jogja once in two weeks to get my eyes treatment in eyes hospital
Me : Is there something wrong with your eyes sir?
Old man : Yes. Months ago, high blood pressure causing damage on my eyes nerve. Mata saya msh bisa melihat tapi sepertinya ada sesuatu yang berjalan2 di mata dan menghalangi pandangan. Saya sempat ke Malaysia utk berobat, kata dokter disana salah satu pembuluh darah di mata pecah and I have to get eyes transplant or weekly treatment. Sekembali saya di Jogja tdk ada hospital yg punya peralatan lengkap. Saya pun dirujuk ke Sby.
Me : What kind of treatment in Sby?
Old man : Saya hanya disuntik laser lalu selama sejam saya tdk boleh membuka mata. Pengobatan ini membuat mata saya normal kembali. Saya belum siap cangkok mata karena disamping mahal, rasanya mengerikan jika harus menjalani bedah mata berdarah-darah
Me : Asli orang mana pak? (*dia peranakan Cina dg logat kental Jawa Tengah)
Old man : Saya org Jogja asli, kerja sebagai kontraktor kecil2an. Dulu saya kuliah di jurusan teknik Atmajaya Jogja, sempat kerja ikut developer tapi akhirnya saya menjalankan usaha sendiri.
Me : Wira-wiri Jogja-Sby pasti melelahkan di usia tua ya pak. Pengobatannya juga menghabiskan biaya besar.
Old man : Mau gimana lagi, lagian sy sudah tua daripada cangkok lebih banyak biayanya

"Your lifestyle - how you live, eat, emote, and think determines your health. To prevent disease you may have to change how you live" ~ Brian Carter

Lion Air - 리온 아일

Suasana press conference jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Bali (gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai) :

ES: .....
W : ......
ES : Pesawat msh layak terbang karena usianya terhitung baru sebulan sejak 1 Maret 2013
W : Sblm digunakan untuk rute Bandung-Denpasar pesawat melayani rute mana saja pak?
ES : Palu dan Banjarmasin
W : Kabarnya di Palu jg sempat bermasalah ya pak?
ES : Saya blm dpt kabar terkait hal itu. Nanti akan qt umumkan lagi. Sudah ya.. (memungkasi jumpapers yg riuh)
W : Pak pak pak.. Nama dan jabatannya apa di Lion Air?
Sontak seluruh wrtwn yg hadir berseru "huuuuuuuuuu!!!"

So little time so many questions. She shouldn't asked stupid questions. He's not a new official and everyone knows he's the General Director of the airways for years. Hello.. you're a journalist, where have you been? You can even ask to another friends or googling!

Not just paid for ask

Why everyone so proud to be a journalist? Long-term journalist can be harm for your life. Hehe kidding! But to be honest (tbh) it causes long-term unrealized stress, tapi selain tentu saja banyak keuntungan lainnya. There are five things that has taught me so far.

Relations. Paid for ask. Grammar queen. Character improvement. Trust no one

# Relations
Semua org tau profesi tsb identik dg relasi yg banyak. They come and they go. Bisa dibayangkan jika sehari bertemu dengan 5-10 org berbeda, ada berapa banyak orang yang akan ditemui dalam seminggu, sebulan, setahun dan bertahun-tahun. Bisa saja sehari lebih dari 10 org. Ada perkenalan just-so-so, profesional atau akhirnya mjd teman baik bahkan 'baik'. Pengalaman tdk enak terjadi ketika kita sulit mengingat seseorang yg ternyata hafal betul siapa kita. "Hei, apa kabar? Wah, masak pura-pura lupa. Sombongnya!"  Loh, klo lupa ya wajar saja. Toh, kita juga kerap lupa wajah pejabat penting atau bahkan wajah kita dilupakan narasumber yg pdhl sering diwawancara. "Pak wamen hadap sini pak wamen, nah gitu pak," teriak para fotografer yg lupa dg nama Bayu Krishnamukti Wamendag saat melakukan setting foto di sebuah pasar tradisional. Lupa sah-sah saja krn begitu byk org yg qt temui in every chance. Tapi, klo kebetulan bertegur sapa tinggal sebutkan saja identitas, siapa dan pernah ketemu dimana, tanpa mengatakan "sok lupa" atau "sombong".

# Paid for ask
To write a full story is about dig, dig, and dig the source. What, who, where, when, why and how (5W1H). So everyone knows that journalist is about asking too much. People sometimes hate the way we ask, but we must! I remember my first experience, an editor once asked my friend, RI1 besok mau datang dan si beginner ini bertugas utk liputan (waktu itu belum booming yg namanya berita online). Setelah mendekati jam ngantor, dlm SMS "Tolong segera listing berita RI1"  "Tidak ada listing pak. Sepi" "Kok bisa sepi gimana?"  "RI1 batal datang."  "Itu juga tetap jd berita. Alasannya apa dia nggk dtg?"  "Rombongannya kecelakaaan, jd perjalanan ke Sby ditunda."  "Loh, itu malah lebih bagus. Ayo cepat digali berita dan sumber2nya bisa HL 1 (*headline halaman 1)"  Saat itu juga baru tau namanya bad news is good news. Apa (what) kejadiannya, siapa saja (who) korbannya, dimana (where) kejadiannya, mengapa (why) bisa sampai kecelakaan, bagaimana (how) detil peristiwanya.

# Grammar queen
Gara2 srg ditegur redaktur, redpel dan corrector terkait presisi ejaan dan logika tulisan, kalau ada orang yg salah eja/ salah tulis/ salah kalimat jadi gemes sendiri. "Seorang ibu-ibu terpaksa menangisi jenazah anaknya." Bagaimana mungkin ada kata seorang tapi diikuti dg ibu-ibu (jamak) lalu disusul dg kata 'terpaksa' (apakah ketika seorg ibu melihat jenazah anaknya lalu muncul perasaan terpaksa utk menagis? menangis tidak perlu dipaksa! apalagi ketika anaknya meninggal) Kalimat itu tercetak dlm sebuah koran harian ternama, ya mgkn redakturnya lagi ngantuk sehingga meloloskannya. "Maling Kerupuk Dihajar Massa Remuk" (awalnya miris kasihan tapi ternyata setelah baca isinya, si maling ngga cuma nyolong 3 kaleng kerupuk tapi juga 10 tabung elpiji 12kg, 7 tabung elpiji 3kg, duit, makanan, 25 dos aqua dan hampir seisi warung disikat) Wah itu mah bukan maling kerupuk! Redakturnya ngawur bikin judul.

# Character improvement
"What makes you proud to be a journalist?" i asked my resigned friend. "I found my self confidence and my strong personal character. When you take the cloth journalist off, you will have a social crisis. But in the other side, you will have your strong character," he said. I gained my first self confidence when I hv to interview Jaya Suprana at Shangri-La Hotel. I really lack of self confidence since I was kid. My parents however didn't know how to boost their children self confidence until we've found it self. "Mumpung acara belum mulai, Pak Jaya mau diwawancara sekarang. Tapi beliau duduk di kursi paling depan. Langsung ke mejanya saja," ujar salah seorang panitia acara saat itu. Belum ada wrtwn yg hadir ato memang blm ada yang kenal krn newbie. Semua hadirin mengenakan baju rapi, ada yang pake batik hingga evening gown. But me? I wore t-shirt, jeans, footflop and backpack (*OMG). Mengumpulkan segenap kekuatan dan mengubur rasa malu, akhirnya melenggang di tengah hadirin lalu melipir mendekati Jaya Suprana "Pak, boleh minta waktu sebentar. Mau wawancara," ujarku berbisik. Untung orgnya ramah, maka wawancarapun dilakukan sambil membungkuk dan sedikit jongkok dan Pak Jaya duduk di kursi paling depan tapi agak ke tengah. Can you imagine how do I look like and what I feel?

# Trust no one
Sebuah informasi yg dtg dari satu sumber tdk akan ditelan mentah2, apalagi jika itu terkait konflik. Perlu cover both side, keterangan dari kedua belah pihak yg sdg berkonflik. Tidak perlu buru2 menghakimi, don't rush to judge. Kumpulkan semua fakta/ cerita, lekatkan baik2 dalam memori, rangkailah menjadi sebuah logika berpikir, lalu ambil benang merahnya. Kebenaran tak ada yg mutlak dan hanya akan menyisakan dua kecenderungan, normatif dan obyektif. Bersandarlah pada apa yg kamu yakini itu benar, jangan terpengaruh siapapun dan jangan mudah percaya pada siapapun.

Saturday, April 13, 2013

김 수 현 Jual Matras

Di sebuah toko spon di kawasan Kramat Gantung :

"Ko, ada spon super yang tebalnya 5 cm ukuran 65x180 cm?"
"Ada. Ambil berapa lembar?"
Astaga, setelah membalikkan badan, wajah si koko Kim Soo Hyun (김 수 현) banget!
(**si raja imut di jaman dinasti 조선/cjoseon dlm serial The Moon That Embrace The Sun)
Ganteng seperti itu knp ngga jadi model aja. Body atletis, tinggi, putih, ramah. Mgkn toko tua itu milik orangtuanya. Udah, pindah ke korea aja lalu bentuk boysband atau ikut casting drama korea.. hahahah.. K-Pop Wave!
"Per lembarnya berapa?"   "Rp 170.000."   "Boleh nawar?"
"Ndak isa, harga pas itu. Ada yg kualitas ndik bawahe isa Rp 150.000 ato yg Rp 160.000 ukuran aslie juga sama 100x200 cm juga isa potong. Motonge pake alat listrik jadi sisa potongane halus."
"Bedanya apa yg 170.00 sama 150.000?"
"Sponnya ndak padat, lebih ada rongga-ronggae," jawab si koko.
Logatnya Jawa banget, tapi lidahnya sdkt pendek karena melafalkan huruf T mirip org Bali 'Te'
"Klo yang tebalnya 10 cm jenis dan ukuran sama kena berapa?"   "Rp 310.000 per lembar."
"Garansi nggak?" tanyaku.  "Oh ndak. Tp kalo spon ada rusak isa mbalik ndik sini."
"Mbalik sini gimana maksudnya? Tuker baru?"
"Iya. Tuker boleh tapi nambah duit alias beli baru," kata dia terkekeh.  Yaelah ko!
"Ya ya.. Ambil yg 5 cm aja deh. Bungkusin skalian kain oscar yg biasae buat matras olahraga ya."

Wednesday, April 10, 2013

Camera (카메라)

Camera. Many places i've visited. Sayang, tak semua bs terekam dlm gambar. Alasannya, saat itu belum punya kamera yg cukup bgs utk mengabadikan setiap momen. Hanya kamera pocket yg bikin ogah2an. Sesekali sj dipakai motret headshoot dan sebatas keperluan liputan, sisanya mengandalkan fotografer.
"Yuk yuk foto di depan air terjun," kata seorg wrtwn RCTI ketika sampai di Bantimurung Makassar dg semangat. Saat itu juga ponsel Nokia communicator dan kamera besarnya nyebur ke air krn dia terpeleset bebatuan berlumut di dlm air. Astaga! ponsel itu kan mahal (saat itu) *Saat dimana kami diundang Garuda Indonesia utk penerbangan perdana Surabaya-Makassar, lupa thn berapa. Hampir sj aq ikutan nyebur krn dia tanpa sengaja menarik tanganku yg kebetulan ada d sblhnya. Ada yg tertawa nunjuk2, dan ada yg panik. Reporternya terutama ikut panik sebab kamera kena air jadi tidak akan berfungsi dengan baik.
Semua wrtwn dlm rombongan mengabadikan keindahan air terjun. Aq cm diam mengamati dan sesekali berfoto dg kamera milik teman. Pdhl, Canon Powershot A85 ku ada di dalam tas tapi malas menggunakan. Pikiran yg terlintas saat itu cuma satu, fokus kerja, senang2 urusan nanti. Sok berdedidaksi! Baru nyesel skrg, kemana semua kenangan ttg tempat2 eksotik di berbagai kota dan negara yg pernah aq kunjungi. Minim foto. Hanya terekam di kepala.

Berteman dg profesi

"Suatu saat kamu akan memahami siapa tmn2 baikmu sesungguhnya ketika kamu sdh tdk lagi berprofesi spt sekarang," a friend once told me.  "You mean..?"
"Kadang, ada org2 yg hanya mendekati kita utk tujuan mereka, lalu setelah kita tdk lagi menguntungkan, mereka akan jaga jarak. Ada pula org2 yg memang ingin dekat dg kita krn kecocokan pribadi tanpa maksud lain," she said. She was a Public Relations Manager at the five star hotel in Sby. She moved to another city but stilll works in (another) five star hotel.
"Tak sedikit orang yang hanya ingin berteman dg profesi kita, bukan pribadi kita. Klo kamu bisa mengenali mereka maka jika nanti sesuatu terjadi diluar ekspektasi kamu tdk akan kecewa," lanjutnya.
"Bukankah hal wajar jika menjalin hubungan sebatas profesionalitas di dunia pekerjaan?" i said.
"Ya. Tapi ada kalanya, dan kamu pasti akan menemui hal-hal semacam itu. Ada relasi atau teman yg sengaja melewatkan byk waktu dg kita utk membangun citra positif demi menunjang pekerjaan mereka, tapi setelah kita tidak lagi menyandang profesi itu maka perlakuan akan berubah. Tapi ada pula org2 yg tulus msh ingin melewatkan byk waktu dg kita meski kita sdh tdk lagi menyandang profesi tersebut," jelasnya.

I got the point. There's a big difference between friends - who want to spend time and make the effort and those who will see/use you when it suits them. That's fine. Life is a choice and don't think too much because you will create a problem that wasn't even there. You still have a choice to meet new friends when some have left. Different place, different time, different situation, different role. "Don't u leave some friends too when u move to another role?" i asked my self.

Jeruk Bali : 자몽 : Jamong

"Bang, jeruk bali ini berapaan kok nggk kecantum harganya?"
"Itu Rp 20.000 per biji," ujar salah seorg sales pria di Giant supermarket.
"Hah? Bukannya minggu lalu masih Rp 12.000-an ya?"
"Oh, yg kemarin itu jeruk bali lokal. Yang ini Thailand punya," katanya.
"Bedanya apa? Tanpa biji? Lebih manis? Secara ukurannya kan sama sekepala bayi."
"Hampir sama sih, tp kayaknya kulitnya lebih tipis, dagingnya lebih manteb."
Oh gitu. Bungkus dah. Promosinya si abang kayaknya menarik banget.

Lalu namanya di struk belanja menjadi jeruk Bali Thailand. Kenapa nggak jeruk montok ijo atau jeruk montok kuning gitu? Berarti someday klo jeruk bali masuk Thailand akan menjadi jeruk Thailand Bali? Padahal di Thai sendiri, jenis ini disebut Ma o (nama bulenya Citrus maxima alias grapefruit). Tp siapa juga yang menemukan varietas itu kok tiba2 namanya pake 'Bali', apa karena varietas ini awalnya beken dari Kintamani? Harus diakui klo banyak produk hortikultura impor Thai yg kualitasnya lebih bagus dr punya kita. Durian montong aja Thai, mangga Thai, bawang Thai sampe jahe dan cabe di pasar belakang rumah juga dari Thai (*kata pedagangnya siy). Thailand memang jagonya hortikultura. Kita knapa cuma bisa ketakutan membendung impor sana-sini pake regulasi dll tanpa berusaha meningkatkan kualitas dg berguru teknologi di bidg hortikultura kesana lalu implementasi disini. Tanya kenapa!

Sunday, April 7, 2013

Surprise (깜짝)

God always come with complete surprise. Kalimat ini mengingatkanku pada seorang teman bernama Shani. She was so sad about her ex bf married to someone else. She still loves him.
Two days ago I had a dream about something surprise will come. Saya cuma menerka-nerka, kejutan apalagi dan ternyata hari ini. The same thing, about marriage. 
He's not my ex bf not even a close friend, we're just strangers with some memories. Dating, dinner, watching movie numerous time, holding hands, lovely kisses at the theatre, and... That was the only memory left.

Congratz!