Monday, June 20, 2016

Rindu Tanah Air

Musim dingin ini lebih lama
hingga siang terasa singkat
Tubuh setebal berjaket-jaket
Kaki tertutup tinggi
Sepatu-sepatu kulit nan hangat

Tak ada adzan bersaut-saut
Seperti negeriku yang ramah
Semua berjalan cepat, menengadah
Tegak serupa congkak
Tak tengok siapa kiri kanan

Embun menyerta di mulut setiap cakap
Dingin. Beku.
Kulit terasa pecah berdarah
Ah, perapian kayu ini tiba2 menjadi mahal

Harusnya bertumpuk kayu kubeli
Jauh sebelum dingin tak bersahabat
Harusnya mesin pendingin penuh makanan
Jauh sebelum bongkah es meremukkan tulang

Akankah aku bertahan di sini

Sunday, June 19, 2016

American Culture

"American Culture" - a book he gave to me in my dream last night.

Dia (P.Naya) almarhum dosen pengajar mata kuliah "HASB" pas kuliah. Sumpah bukunya bagus banget, hard cover, colorful.

Tapi belum sempet buka tiba-tiba satu lagi dosen kuliah saya Sri Moerdijati memanggil dan hendak memberikan buku Komunikasi AntarBangsa lalu mempersilahkan saya memilih koleksi yang lebih lengkap tapi di rumahnya.

America. The country that I've never been visited ever! Semoga ini firasat baik.

Tuesday, June 14, 2016

Gagal SPG

Percayalah, jangan pernah kecewa ketika kamu ditolak melamar sebuah pekerjaan. Artinya, pekerjaan tersebut memang bukan yang terbaik bagi hidupmu. Pernah suatu ketika, pas saya lulus S1 ngelamar kerja jadi SPG di Matahari Dept Store. Gara2nya, seorang teman SMA sebelum dia lulus kuliah uda banyak job jadi SPG pameran termasuk SPG dadakan di Matahari. Waktu itu mikirnya simple, enaknya pegang duit sendiri bisa beli ini itu tanpa harus beradu argumen ama ortu. 

Tapi sial, pas bawa lamaran masuk ruang tes, si pewawancara cuma nyuruh saya berdiri di balik pintu dan melepas sepatu lalu menyuruh saya pulang. Bengong juga ada apa, diwawancara juga engga. Ternyata, baru tau klo dia waktu itu cuma ngukur tinggi badan di mana minimal 156 cm. Kesel ditolak mentah2. Kegagalan ke-2 jadi SPG XXI. Lagi2 itu info dari temen aku. Uda ngantri sejak jam 7 pagi dan baru diwawancara jam 3.30 sore eh ternyata sesampai di pintu masuk langsung disuruh pulang. Alasannya sama, tinggi badan kurang (saya cuma 150 cm). Lagipula ada kesalahan fatal. Saya terlanjur duduk di benda kayu yang mirip kursi ternyata meja. Di hadapan 2 org manajemen XXI.

Ngga kebayang jika sekarang saya harus bertukar peran, tetap menjadi SPG di Matahari atau XXI. Tuhan mengarahkan saya untuk mendapat pekerjaan lain yang jauh lebih baik.