Friday, July 23, 2010

...and the scars are leaving...

Aku masih terjaga diantara waktu
hingga malam beranjak pergi
kuantar ia di dalam hening

Ah, rumah ini tinggallah sunyi
Sejak puing2 air mata,
yg kau titip setiap malam pada Tuhan
ikut kau bawa pergi berlalu

Tinggallah gaunmu yg usang,
yg pernah kutangisi,
kukemas pergi..
Kukubur bersama kepedihan

Waktu adalah sahabat terbaik
yang mampu mengikis luka ini

Ibu, aku tumbuh bersama ribuan malammu
Aku terlelap dalam doa tulusmu
Berselimut kasih sepanjang masa
Jika saja engkau disini
Mungkin kasihku kini tetaplah sepenggalah

Sekali lagi izinkan kubisikkan padamu
aku sangat menyayangimu
Kutitipkan pd Tuhan bersama lentera ini
tentang cinta yg sesungguhnya
tentang cinta ini tak pernah terucap
Sampai waktu memaksa perpisahan itu

(dedicated 2 my friend, Kum)

Tuesday, July 20, 2010

Mengenang 1000 Hari Kepergianmu

Lentera itu akan selalu ada untukmu
Di sudut ruang dimana engkau selalu berdiam
Di pengujung malam ketika waktu seakan berhenti berdetak.. Hanya untuk mendengar tangismu

Ibu, aku mengingat setiap hela nafasmu
Aku menghitung setiap tetes airmatamu
diantara jeda lelah ini
diantara katup bibir yg tak sanggup berkata

Ingin kubersandar kembali di pangkuanmu,
jika saja waktu berbaik hati
Namun ia hanya sudi memutar ingatan ini

Ibu, seandainya dpt kugapai nisanmu saat ini
Ingin kuyakinkan padamu
bahwa aku telah sanggup menapaki jejakmu
Jejak di sepertiga malam yang dulu sering terabaikan olehku

Ibu, seandainya engkau masih disini
Ingin kukatakan padamu
bahwa aku dan mimpi kini tinggal sejengkal
Doamu telah membawaku pada kekinian ini

Selamat jalan ibu..

:: Let your tears come, let them water your soul. Eileen Mayhew ::

(this poem is dedicated to my friend, 굼알라)