Monday, September 14, 2015

Drama

Meski tak ada data pasti sejak kapan industri hiburan (khususnya drama seri) di Korea Selatan dikemas secara serius, yang jelas jika melihat perkembangannya saat ini, lompatannya luar biasa. Tak hanya teknik penggarapannya, cerita yang disajikan, intrik di dalam alur cerita hingga pemilihan kata dalam kalimat yang dipakai untuk percakapan para pemainnya.

Data dari wikipedia menyebutkan drama televisi di negeri ginseng ini pertama mengudara sekitar 1960-an. Saat itu, serial drama di Indonesia belum lahir. Info wikipedia, baru sekitar pengujung 90-an muncul sinetron TVRI berjudul Jendela Rumah Kita, Losmen Srikandi, dst. Kita "hanya" tertinggal 3 dekade dengan Korsel. Kemunculan beberapa stasiun televisi swasta kemudian ikut menyemarakkan drama di layar kaca.

Saya bukan penikmat dunia akting dalam serial drama secara serius, biasanya judul saya pilih secara random sesuai dg rekomendasi teman. Drama dari negara manapun saya suka, kecuali yang bernuansa Bollywood :D (maaf klo yang ini agak alergi).

Serial drama televisi dari daratan Eropa dan Amerika mungkin sudah biasa. Nuansa baru masuk ketika orang2 di Indonesia mulai ramai membicarakan k-drama sebagai bagian dari Korean Wave, sayapun membabat habis ratusan judul serial dramanya. Pun ketika Thailand Wave dan Turkish Wave mulai merasuk, saya tak kalah kepo buru2 streaming heheh...

Akhirnya, sejak 3 tahun lalu saya jatuh hati pada k-drama. Memang ngga semua k-drama dikemas secara keren, tapi ada puluhan judul yang ceritanya masih membekas. Para pelaku dalam industri k-drama tentu bukan orang2 kemarin sore sehingga mereka mampu menyajikan mutu yang bagus. Bandingkan saja dg drama asal Indonesia atau drama Turki. Jauh.

Salah satu k-drama yang menurut saya super (karena ada beberapa kutipan menarik) yakni Yong Pal, dibintangi si ganteng dan cute Joo Won dan si cantik Kim Tae Hee (Yong Ae) yang kini sedang tayang di Korea seri ke-12. Di seri ke-9, seorang pendeta menerima pengakuan dosa dari Yong Ae - pewaris perusahaan yang berusaha dibunuh pelan2 oleh kakak angkatnya dg cara dibuat koma selama 3 tahun.

Ketika ia sadar, ia ingin membalas dendam perlakuan org2 tsb terhadapnya. Simak berikut percakapan menarik ttg pengakuan dosanya terhadap si pendeta :

Yong Ae - Jika saya diberi kekuatan, saya ingin membunuh musuh-musuh saya
Pendeta  - Sesungguhnya, cintailah musuh-musuhmu, maka Tuhan akan menyelamatkan jiwamu.
Yong Ae - Saya tahu kali ini Tuhan tidak akan mengabulkan permintaan saya lagi
Pendeta  - Tuhan selalu menjawab doa umat-Nya dengan cara yang bahkan tidak diinginkan oleh umat-Nya. Ini karena manusia memintanya dg amarah, dan Tuhan menjawabnya dengan cinta.
*speechless

I def agree with you father! The right words from unforeseen situation :)