Thursday, December 2, 2010

If I Never See You Again

The morning light comes stealing. To start a new day. Out there the world is waiting. To take us far away. And it’s time to make the final break. But the memory will linger forever..

If I never see you again. And think of me now and then. Though it hurts so sweetly. They say all good things come to an end. You’ve changed my life completely. I’m touched by your love. Even if I never see you again..

The night is so unforgiving, yeah.. And I’m on my own. I realise what I’m missing. And now that you’ve gone. So I say a prayer. Are you out there. Are you feeling what I’m feeling now, yeah..

If I never see you again, And think of me now and then. Though it hurts so deeply.
They say all good things come to an end. You’ve changed my life completely. I’m touched by your love. Even if I never see you. If I never see you again

And if I never see you again. No one can tell you how the story ends. Where the road will lead. When love begins, yeah

You’ve changed my life completely. I’m touched by your love. Even if I never see you. If I never see you. Even if I never see you again. And If I never see you. Yeah, yeah, yeah, yeah, yeah...

(Lyrics by : Wet Wet Wet)

Sunyi

Jalan itu semakin sunyi. Keraguan kian menyeruak. Lentera itu mendadak mati. Di ujung jalan dimana hendak ia tuju. Langkahnya terhenti, rasanya tak sanggup ia melihat dlm gelap. Tapi, sepertinya pernah ia ingat disana ada persimpangan dg cahaya kecil dr kunang2. Namun semakin ia ingat, semakin ia melupa. Karena selama ini sayup suara binatang malam yg lantang menuntun kakinya. Bahwa disana masih ada kehidupan.

Jalan itu masih sunyi, langkah itu kian tertegun bersama niat yg terkubur. Dalam gumam, ia tak lagi sanggup melangkah. Tanpa arah. Tanpa lentera. Hati yg kelu dg dindingnya yg nyaris roboh. Berat rasanya..

Sunday, November 28, 2010

yang hilang

aku masih menghitung
detik malam yg mengantar kepergianmu
diantara meja sekawan
yg memancar tawa

semua mengangkat gelas
memecah hening dari atas meja

aku masih menghitung
detik malam yg mengantar kepergianmu

diantara keraguan yg tertahan
bersama janji yg menguap

langkah ini nyaris tak bergerak

dan engkau masih meratap

aku kembali membuang janji
bersama pagi yg pilu
janji utk mengantarmu pergi

namun aku tak pernah ada

masih tertahan disini
bersama deretan percakapan palsu
yg menorehkan kabar semu

lambaian itu tak mungkin terlihat olehmu
hanya panggilan2 tak terjawab
memenuhi kotak panggilan

waktu berjalan begitu cepat
dan semuanya hampir tak berubah

aku masih tertahan disni
bersama deretan percakapan palsu
yg menoreh kabar semu

hanya sesekali aku basuh
satu per satu bulir
dr kata yg tak sempat terucap


semoga maaf itu masih tersisa

*still love u [굼말라 앛치 구숨아]*

Friday, November 19, 2010

Dear God..

I'm scared to read that poem again, the poem I wrote 4 him at hundred something.

"You make a good one, dear. Please write 4me another, ill se u soon. Beloved." He told me at the morning. Maybe the last morning.

I hope it would be the last memory I have too. I swear I won't make any poem again! Ever!

The days gone by slowly damn and I still miss the past. I'm weary but I prepare to follow down the road..

Not to find the crackin sometin or the smilling face with his flattering old brand new..

But just to wander across the light. Cause still I have the feeling near, how a stranger come to mine and take my breathe.. almost away!!

Friday, July 23, 2010

...and the scars are leaving...

Aku masih terjaga diantara waktu
hingga malam beranjak pergi
kuantar ia di dalam hening

Ah, rumah ini tinggallah sunyi
Sejak puing2 air mata,
yg kau titip setiap malam pada Tuhan
ikut kau bawa pergi berlalu

Tinggallah gaunmu yg usang,
yg pernah kutangisi,
kukemas pergi..
Kukubur bersama kepedihan

Waktu adalah sahabat terbaik
yang mampu mengikis luka ini

Ibu, aku tumbuh bersama ribuan malammu
Aku terlelap dalam doa tulusmu
Berselimut kasih sepanjang masa
Jika saja engkau disini
Mungkin kasihku kini tetaplah sepenggalah

Sekali lagi izinkan kubisikkan padamu
aku sangat menyayangimu
Kutitipkan pd Tuhan bersama lentera ini
tentang cinta yg sesungguhnya
tentang cinta ini tak pernah terucap
Sampai waktu memaksa perpisahan itu

(dedicated 2 my friend, Kum)

Tuesday, July 20, 2010

Mengenang 1000 Hari Kepergianmu

Lentera itu akan selalu ada untukmu
Di sudut ruang dimana engkau selalu berdiam
Di pengujung malam ketika waktu seakan berhenti berdetak.. Hanya untuk mendengar tangismu

Ibu, aku mengingat setiap hela nafasmu
Aku menghitung setiap tetes airmatamu
diantara jeda lelah ini
diantara katup bibir yg tak sanggup berkata

Ingin kubersandar kembali di pangkuanmu,
jika saja waktu berbaik hati
Namun ia hanya sudi memutar ingatan ini

Ibu, seandainya dpt kugapai nisanmu saat ini
Ingin kuyakinkan padamu
bahwa aku telah sanggup menapaki jejakmu
Jejak di sepertiga malam yang dulu sering terabaikan olehku

Ibu, seandainya engkau masih disini
Ingin kukatakan padamu
bahwa aku dan mimpi kini tinggal sejengkal
Doamu telah membawaku pada kekinian ini

Selamat jalan ibu..

:: Let your tears come, let them water your soul. Eileen Mayhew ::

(this poem is dedicated to my friend, 굼알라)