Wednesday, October 8, 2008

Kurma dan Sekeranjang Maaf

Senandung Ramadan boleh usai
menyungging senyum di ujung Syawal

Tabir maaf melebur sesak amarah
Manis... legit...
Selegit kurma yg pernah menemani
di bait cerita yg pernah singgah
Saat semua kembali
menyerta kata yg merajam

Hanya terdiam...
diantara cabik satu keinginan

sudut malam

mata hitam malam terbayang
secangkir bintang ingin kusajikan
kutambah rona purnama
berselimut keberanian

jejak itu takkan hilang

ingin kuceritakan tipis ari cintaq
wajah murung kota

hai, tabir harapan
ingin kusanding dg legat kopiq...

--dari seorang kawan--

seruan hati

ilalang hanya bergoyang
diam...
tertekam kunang
racun kumbang tak bisa diam
cuma kipas liar yg bisa membersihkan

liat dan hirup flamboyan itu
kuncup kehidupan
ingin kubagi bersama
bersama tetes madu hatimu

--dari seorang kawan--