Sunday, December 28, 2014

dungu

kamu tak ubahnya dia dan dia
pengkhianat sepi
yang menjanjikan riuh
tak sederhana
lalu tertawa berlalu
sambil mengemis maaf

entah bagaimana 
Tuhan sanggup menciptakan manusia keji
sepertimu
hanya kini tersisa
seribu tanya mengapa saya
yang tak secuil punya hati
menikam karib tanpa jerit

dungu menengadah