Friday, May 23, 2008

Berburu Cinta di Pasar Perempuan

hanya pangeran kesiangan yang tak rupawan
sesekali nampak elok tapi baru saja kemarin sore
kadang sekejap hilang beralih muka

menyosor kembang-kembang desa kebutaan
tak paham cinta tapi tahu betul soal hasrat
berpacu dg waktu menerobos pasar perempuan

hanya pangeran kesiangan yang tak rupawan
menjulurkan tangan & mulut jahil di tombol sakti perempuan

jengah membuncah berguling amarah
kado buat pangeran kesiangan tak rupawan

pangeran kesiangan nan tolol
yang sanggup bercinta buta di gurun sahara

yg membanggai diri
diantara temuan kembang-kembang kota

tapi ia menembus semilir malam
kembali demi kembang desa yg lain
si kembang desa kesiangan
yg tunduk dalam janji manis pangeran tolol

manusia yg terabaikan

negligencia de gente
ignoring people

ia terperangkap di satu masa
menampak dalam pijar berontak
melekang diatas lembayung
dan menjadi sia-sia
(hanya dalam pikir sendiri)

dalam sepotong syair
ia merindu
memaknai keringat
dengan air mata
semua kembali sia-sia
(hanya dalam pikir sendiri)

Thursday, May 22, 2008

Menelusuri Jejak Surga (ku) & Surga (mu)

"Profesi apa yg lebih dulu masuk surga?"
jawabnya : wartawan
Pd saat merasakan panas neraka si wartawan akan buru-buru keluar dan mengatakan "aku cuma liputan di dalam!" Maka masuklah ia ke surga.
Friends, that was only joke...

Seandainya Tuhan kasih saya kesempatan hidup dua kali, yakin aku membingkai kisah perjalanan kematian. Sebuah buku.

Entahlah... Satu hal ini selalu menelisik batin. Kematian mengejar waktu ini. Detik demi detik seolah mengetuk-ketuk pintu hembusan nafas. Lonceng kematian itu lekat di ubun-ubun. Baru sekejap senyum itu lembut menyapa, sekejap pula ia terbang ke awan. Secepat Tuhan memetik ruh dari raganya.

Bagaimana ia menjelaskan sakitnya tubuh yg menyerpih, dihimpit roda-roda raksasa. Terbentur kepala di bebatuan. Tinggi tak terkira.

Adakah dzikir menyertai kepergian itu. Adakah doa terlantun di dekat ajal pertamanya. Adakah dahulu ia mengerti bagaimana maut kan menyapanya. Adakah ia mempersiapkan diri pada maut yg datang serampangan. Mungkinkah surga-neraka benar ada jika kematian hanya satu yg pasti.

Sanggupkah berbisik kepastian pada keping nafas keraguan itu...

Wednesday, May 21, 2008

me ames

whats d different between you & i

i remember every single of u'r mind
you remind me of each of my word

i stand beside u... rise ur hand when u down

you wipe my tears away when i cry
walk through next 2me hand in hand

nothin is impossible to say
te amo

Thursday, May 15, 2008

Tak Perlu Kaya untuk Memberi

"Aku terlalu miskin untuk memberi, biar yang lain saja," kata seorang kawan seniorku di kantor. Terlalu miskin atau memang kikir?

He doesn't seem poor as he think. Ucapannya itu justru menggelitik. Apakah miskin adalah sesuatu yg membanggakan sehingga demikian penting diucapkan. Bukankah tak perlu menunggu kaya untuk memberi?

Sebotol kebahagiaan yg kita bagi dg org lain, apakah mungkin menjadikan diri kita makin sengsara? Bukankah Tuhan telah menyiapkan porsi air kebahagiaan utk tiap kita. Utuh tanpa cacat. Air kebahagiaan yg kita beri pd org lain akan terganti dg air yang jauh lebih baik, jauh melimpah dari yg kita duga.

Maka kawan, tak perlu berpikir dua kali untuk berbuat baik...

a basket of emptiness

una cesta de vacío

tears crying softly
in the name of god
she still alone with his ashes
lonely 4 this 365 days

she always there 4 him
4 the past 20 years
share laugh n cry

in the corner of sadness
she hold his shadow tight
still crying hard from afar

she put the most beautiful rose
as buried love
in the deepest of flame
untold…

he never come again
when she believe
he’ll knocking on her heart
send her thousands kissess

she’s only a slave
to the sacred unmarried
old man… (NTS...)

Friday, May 2, 2008

rose between d door

beauty rose come as no surprises
olor bueno n fresco

pintu yang terbuka
vacío!
di pengujung ruang yang terang

sebilah hati kembali menanti
di kesabaran yg tertunda

in d twice 'left hand'
through this dime breath
just colouring d soul