Sunday, June 16, 2013

Things I learned from Koreanese

Things I learned from Koreanese :

* Mereka suka banget berjalan cepat seperti orang terburu2, di jalan, subway, pasar, look like a rush (wajar karena mereka sangat menghargai waktu dan punya mental disiplin tinggi thdp waktu).

* They'd prefer walk and memanfaatkan public transportation bernama subway sebab naik taksi dan bus lebih mahal. Emang dibikin mahal karena polutannya tinggi. Subway adalahbyg paling murah meski dlm ukuran saya juga ngga murah klo dihitung dlm kurs rupiah (sbg ilustrasi, sekali jalan ₩1650-4750 tergantung jarak, ini setara dg Rp 15.000-43.000 ; currency exchange 1 won ke 1 rupiah di pasar dunia emang 8,3 tp faktanya pas qt beli di money changer harga ₩1 ngga pernah di bwh Rp 9.

* Saking crowded-nya suasana, ngga heran klo ketemu pasangan kemana-mana hand-in-hand. Mau muda, tua, paruh baya pasti gandengan tangan kalau di keramaian. "You have to stick together, because the street so crowded," a Korean friend told me.

* Ah, i c itu sebabnya ketika di dalam subway ada pasangan suami istri and dua anaknya yang ABG, suami-istri itu terus bergandengan sambil berdiri karena ngga kebagian seat. Tangan kirinya menggandeng istrinya, tangan kanannya sesekali memegang kepala anak gadisnya dan sesekali memegang pegangan besi di dalam subway. Si anak ceweknya itu lalu menggandeng adiknya yang cowok. Belum lagi, byk pria dewasa hingga paruh baya yg selalu menentengkan tas pasangannya. Disini saya belajar tentang keromantisan yg tak kenal usia.

* Soal romantisme, ngga lepas dari kissing. Bener deh disini lebih vulgar ketimbang Indo. Ane mah cuek aja, tapi baru nyadar aja meski di satu sisi Korea masih memegang adat ketimuran di sisi lain asimilasi budaya barat juga menonjol. Klo ngeliatnya di negaranya orang bule mah wajar. Parahnya lagi meski diliat orang, mereka cuek dan tetep aja lanjut kissing, hot pula. Pemandangan kek gini berkali-kali ane liat pas nunggu subway, di eskalator pasar, di dalam lift, di sepanjang aliran cheonggyecheon stream (klo ini mah wajar), di bioskop, di area walking street, tempat rekreasi. Jadi kebayang donk jumlah orgnya seberapa banyak. Wedeh, coba aja ane ke Korea ama pasangan. Asiik!

* Klo mau cari 오빠 ganteng yang mau nemenin ngobrol sukarela sebaiknya simpan aja impianmu, sebab 오빠 ganteng hanya mau ngajakin ngobrol when he gets drunk. Kejadian bener nih, ada tiga 오빠 keren yang ngikutin kita di jalan menuju subway station lalu salah satunya mabuk berat dan dia meracau bertanya sambil menepuk pundak saya "Hi, where are you from? Philipina? Hongkong? Taiwan?" Awalnya ngga ngeh, ngga noleh kirain siapa gitu yang diajak bicara, kok pake tanya dari Hongkong, Philipina, Taiwan, apa ngga liat kulit kita Malayan? Eh, setelah qt noleh woooo cakep juga. Maka dua orang temannya langsung menyeret tangan si 오빠 yang mabuk ini dan membungkukkan badan minta maaf. Sempat ane tanya "Are u from Hongkong?" Eh sambil teler dan jalannya nubruk sana-sini dia jwb "I'm original Korean. Original. Wanna go with me? Sorry I'm lil bit drunk."

* Jarang org2 kongko di atas jam 12 malem, kalaupun ada pasti hanya mereka yang punya mobil atau bersedia naik taksi. Why? Sebab subway paling malem rata-rata jam 23.00 jadi secara otomatis mereka akan pulang ke rumah maksimal saat kereta terakhir.

* Banyak orang bilang many Koreanese is racist. But I'm not really sure. Kejadian di subway, lagi2 sama 오빠 cakep heheh.. Ia masuk ama temannya yg ngga cakep, si ganteng ni pake kemeja pjg and celana pendek selutut (tren berbusana Koreanese saat ini) berdiri persis di hadapanku. Apalagi pas kereta ngerem dia nyaris nubruk ke arah ane. Entah apa yg mrk bicarakan tiba2 ia senyum2 ngga jelas ama temannya sambil mengamati ane yg utak-atik BB. Ada yg salah? Apa karena BB, bukan iPhone or Galaxy Note? Or was about my style? I was wearing hat, short skirt and tshirt, backpack, dengerin iPod, utak-atik BB. Was my hat seemed weird? But wait, it's summer and everybody wears hat. Whatever pas mereka turun eh si temannya msh noleh2 ke blkg dan ngeliat ke arah ane lalu berbisik ke si 오빠 ganteng itu dan mereka berdua ngakak bareng. Kira2 bakal tersinggung apa GR?

* Game addicted. Coba aja liat mereka yang bepergian sendiri pas di dalam subway, semua kecanduan game. Satu hal lagi, semua duduk berderet-derey pake smartphone touch screen. Aneh? Nggak siy, cuma beda aja ama di Indo yang masih menomorsatukan BB. Sempat beberapa kali ngintip mereka lagi ngapain sih kayak anak autis, eh ternyata nge-game kalau ngga ya kakaotalk-an ketawa-ketiwi ngga jelas. Jangan harap ada mereka yang buka twitter ato instagram, ngga beken disini.

* Porsi makan cewek2 Korea minta ampun banyaknya. Sumpah bikin melongo. Ini sering ane jumpai. Seorang cewek yang datang sendiri ke resto tidak cukup memesan sepiring makanan. Padahal untuk satu set Korean menu selalu dilengkapi appetizer berupa kimchi, belum lagi main course-nya yang porsinya segede gunung. Untuk main course pasti ada dua pilihan. Herannya, tubuh mereka tetap slim. Apa karena mereka sering jalan kaki? Hehehe..

* Budaya antre dimana-mana. Mau di eskalator, toilet, subway, airport, masuk bus, antrean tertib berderet memanjang ke blkg. Coba di Indo, jangankan masuk toilet, jalan kaki aja nyrondol. Kalau di Korea, org ketika jalan kaki dan menyerempet orang lain maka ia langsung buru2 membungkukkan badan dan kembali berjalan.

* Ngga salah jika Korea terkenal dengan plastic surgery. Banyak orang cantik and cakep seliweran di jalanan, hidungnya diplester, rahangnya diplester, dll. Bener sih wajah mereka palsu tapi jujur lebih sedep dipandang. Ngga heran banyak dijumpai iklan rumah sakit / klinik kecantikan/ klinik operasi plastik dimana-mana, termasuk di subway station. Harganya? Mereka bilang sih affordable. Untuk ukuran operasi calf reduction alias operasi pengecilan betis paling murah ₩1,4 juta atau setara Rp 12,5 juta. Operasi hidung mancung mulai ₩1,4 juta - ₩ 4 juta. Mau nyobain?

No comments: