Saturday, June 15, 2013

AirAsia not Air Asia

I don't think I will use AirAsia again for my long trip. It was my first experience use low cost carrier (LCC) airlines for my long trip, from Surabaya to Incheon Seoul (about 10 hours).

Pilih AirAsia it's oke, tapi tentu punya konsekuensi. Harus siap mengalami turbulensi dengan guncangan yang cukup keras (maklum pesawat murah) serta harus siap merasakan kejutan hard landing. Bandingkan jika naik pesawat full service carrier, pasti bakal smooth landing and turbulensi nyaris ngga kerasa.

Reserve tiket via online tanpa bagasi and meal juga it's oke karena (mungkin) budget cekak, tp konsekuensinya jika beli langsung harganya akan lebih mahal. Bagi Anda yang ingin menyiasati bagasi saat bepergian jauh, saya punya sedikit tips.

1. Jika niat bepergian ke suatu negara pulangnya bakal beli barang dalam jumlah besar, it's better if you reserve the biggest baggage they offer include your online ticket. Why? Because the baggage price in check-in counter is pretty high. Bandingannya, tarif bagasi Sby-Incheon saat reservasi online sekitar Rp 200.000 (15kg), tapi saat beli bagasi di counter check-in internasional tarifnya 3 kali lipatnya.

2. Bagasi akan membengkak biasanya saat balik ke Indo, jadi pastikan membeli space kelebihan muatan saat rute pulangnya saja.

3. Jika males ribet dg bawaan banyak sejak berangkat, bawalah pakaian yang terbuat dari bahan yang tidak terlalu tebal. Untuk shampo, sabun cair, parfum dll bawalah dalam kemasan kecil-kecil. Pihak bandara di Indo memberlakukan aturan, maksimal untuk cairan seperti shampo, lotion, sabun cair, parfum tidak lebih dari 50 ml per item. Klo bandara internasional ditoleransi hingga 100 ml per item. Mineral water tetap tdk diperbolehkan kecuali membawa botolnya yang sudah kosong.

4. Tak ada salahnya sebelum sampai bandara (ketika di rumah atau penginapan) terlebih dulu menimbang berat barang bawaan Anda ~ jiika memang ada timbangan.

5. Untuk mendapatkan cabin bag tag atau semacam kitiran alias tali kertas bertulis "baggage approval," AirAsia memberlakukan aturan yang cukup ketat. Masuk boarding, semua bawaan yg hendak diletakkan ke kabin pesawat harus ditimbang dan per orang hanya bisa membawa barang maksimal 7 kg. Di setiap bandara transit setiap barang bawaan tersebut juga akan ditibang kembali.

6. Kecuali jika saat transit connecting flight Anda langsung boarding dan ngga keluar bandara maka proses penimbangan tsb tidak perlu dilakukan. Namun, apabila jarak ke penerbangan selanjutnya cukup jauh dan Anda berniat keluar bandara, maka saat masuk boarding kembali bersiaplah barang akan ditimbang lagi.

7. Hal ini juga yang saya alami ketika di bandara transit. Mengingat jarak ke penerbangan berikutnya sekitar 6 jam maka saya dan teman saya keluar dari ruang boarding untuk makan dan parahnya kembali membeli oleh2 di area bandara. Setelah balik ke tempat boarding mendekati jam boarding sempat dikejutkan dg sejumlah petugas yang sibuk melakukan penimbangan barang kembali. Saya tahu persis barang bawaan saya beratnya sudah melampaui 7 kg. Saya dan teman saya akhirnya menyiasati dg nyanggong org Indo agak jauh dari pintu masuk penimbangan. Kami menunggu setiap org berkulit Indo yg ngga bawa banyak barang dan meminta tolong padanya untuk membawa masuk salah satu tas saya. Lelah bertanya dan gagal pada 5 org, akhirnya berhasil pada org ke-6. Rombongan pria paruh baya yg rata2 hanya membawa tas pinggang, sasaran empuk utk kami mintai bantuan. Ah, ketiga tas saya seberat 9,5 kg akhirnya berhasil masuk kabin pesawat. Jujur saja aksi kucing2an ini bukan sesuatu yang disengaja sejak awal, ini terjadi karena the power of kepepet :)

No comments: