Friday, August 14, 2009

Thanx God

"Ma, aku boleh kawin lagi nggak?," tanya seorang suami pada istrinya. Sejurus istrinya pun menjawab singkat, "Memang aku punya hak bilang ngga?" sahut sang istri enteng seraya membenahi rambut putri semata wayang mereka yang baru berusia 3,5 tahun.

Sang suami pun sedikit terkejut. Padahal, pernyataan senada kerap dilontarkan, namun istrinya tetap setia. "Kamu kan bukan milikku, dan aku bukan milikmu. Masing2 tidak punya hak yang mengikat. Kita ini milik Tuhan, ya tanya saja sama Tuhan. Peranku cuma sebagai istri dan ibu," ujar sang suami menirukan alasan istrinya.

Wah, luar biasa tuh si mba. Hare gene masih ada yg ikhlas punya pikiran macem gitu. Ato jangan2 dia capek mikirin ulah suaminya, dari yg awalnya uring2an menerima kenyataan, kesel, jumpalitan, silang sengkarut lalu pasrah bongko'an.

Ya, begitu itu risiko punya suami yg (sok) kecakepan. Narsis. Pede sundul langit. Gaji ndak seberapa sudah macem2. Gimana kalo gaji suami jauh lebih besar?? Tapi, sebesar apa sih gaji seorang wartawan!!

"Istriku memang luar biasa. Tiap aku kencan ama siapapun aku mesti jujur ke dia dan dia oke aja sesampaiku di rumah," sahutnya. Sinting!! Rumah tangga macam apa?

Apa begitu itu yg namanya istri idaman pria? "Kasihan deh istrimu mas! Pasti awalnya dia meradang, lalu bingung ngga tau mesti gimana lagi karena uda terlanjur punya satu anak," celotehku kesal.

Temanku bilang, "Ngga juga. Istriku cintanya besar, tapi dia org yg cuek. Aku lebih suka yg begitu," katanya.

Kata tmn2, dia memang pintar memilih istri. Tdk cantik tdk seksi tapi ortunya tajir bo'. Sementara si cowok? Modal ganteng, mata kece lirik sana-sini, suara lembut mendesah *uhuk! Soal uang, belakangan.

Wah, aku jadi keki ama persoalanku kmrn yg trnyata bukan apa2 dibandingin mereka. Plis deh mrk sdh menikah, punya anak. Dulu mrk pernah dpt julukan "the hottest couple of the year" krn kalo lg pacaran emang hot.

Si mba hebat banget, ngga ngira bisa punya sikap kek gitu. Eniwe, wanita itu kdg di mulutnya bilang sabar tapi hati jumpalitan. Bibirnya bilang ikhlas tp hati mendidih. Hmm.. pantes aja status si mba di FB sering kulihat merenung- renung, bertanya-tanya, mencoba ikhlas dan pengen lari dr kenyataan. Emang si, tdk ada pernyataan tersirat ttg rumahtangganya, tp hampir selalu statusnya galau.

Ah, semoga ketabahan menyelimuti hati mrk.. Mungkin itu cuma ujian yg kemudian bisa mereka lalui bersama hingga maut memisahkan mrk. Aku? Mungkin harus lebih banyak bercermin pd persoalan org lain, agar beban mjd lebih ringan.

Terima kasih Tuhan

No comments: