Tuesday, August 11, 2009

Persimpangan

(masih mengutip sajak kawan)

tak ada yang sempat kita tuliskan
di lembaran kertas ini, sebagai
pesan terakhir untuk rumah
yang akan kita tinggalkan
setelah sekian lama aku dan kau
mengeramnya dengan gerimis yang
terus menderas ke arah wajah.

kau ke barat, aku ke timur,
tanpa ada yang bisa ditorehkan,
juga janji-janji yang ramai,
berangkat membawa lari
jejak-jejak di cermin yang
kita lipat di dua bola mata
yang entah bermakna apa.

kita tak menyisakan sedikit
kenangan di rumah ini, karena
kita tak rindu pada derai tawaku
dan tawamu ketika memaklumi
bahwa hidup adalah tubuh-tubuh
yang lapar pada kenyataan, juga
haus pada mimpi yang kita simpan di laci.

--Eri Irawan--

No comments: