Sunday, August 10, 2014

Celeb and reality show


Selebriti selalu punya cara unik menghimpun pundi-pundi rupiah dengan menjual namanya. Seperti yang dilakukan Ahmad Dhani. Setelah "menjual" aktivitas anaknya lewat acara "Al El Dul" kini giliran "menjual" nama anak dari hasil perkawinan bawah tanggannya dengan Mulan Jamilah dalam acara "Shafiyah Putri Jamilah" dengan pemeran utama Shafiyah Ahmad. Lucu memang, menggemaskan pula bocah berusia 3 tahun itu. Jujur saya baru tahu acara itu hari ini (Minggu 10/8/2014) jam 14.30 di ANTV. Sejak Jumat kemarin lupa mau liat edisi yang Sabtu. Setelah googling, ternyata acara reality show ini sudah tayang sejak 8 Juni dan tayang setiap Sabtu-Minggu 14.30-15.30 entah sampai berapa episode. Agak telat saya tahunya, mungkin karena sangat jarang nonton televisi. Baru nonton sekarang karena memang sedang libur kuliah.

Liat iklannya sekilas di ANTV ketika hari Jumat kemarin, tiba-tiba saya langsung tertarik dan mencatat di to-do-list dengan alarm agar tidak lupa. Mengapa acara itu menarik? Tayangan itu memang tidak penting, tapi menarik. Mengapa? Sebab, tokohnya adalah anak Ahmad Dhani yang selama ini "disembunyikan." Dalam hati saya berpikir, ANTV berani membeli acara itu berapa ratus juta ya. Aktivitas settingan seorang bocah yang tidak penting, bisa meraup duit ratusan juta. Masih ingat di benak saya, dulu ketika Mulan Jamilah hamil, Dhani bersumbar kalau media ingin tahu siapa ayah bayi yang dikandung Mulan maka harus bersedia membayar Rp 100 juta dan dia akan cerita panjang lebar. Entah gimana kelanjutan cerita ini, yang pasti semua ulahnya membuktikan betapa dia sangat percaya diri. Apapun informasi yg mengalir dari dirinya akan selalu bernilai uang dalam jumlah fantastis. Inilah hebatnya Ahmad Dhani.

Jujur saya bukan penggemar infotainment, tapi tak bisa dipungkiri klo ada banyak sisi menarik dari dunia infotainment yang bisa memancing rasa penasaran orang awam. Orang awam lebih sering kepo pada selebriti maupun tokoh penting. Ketika seseorang sering tampil di publik, seolah2 privacy mereka juga milik publik. Saya bukan penggemar infotainment, hanya pernah meliput bidang infotainment selama 2,5 tahun, kemudian saya meminta pada bos agar saya dipindah di bidang lain karena saya tidak tahan jika harus mengejar gosip yang tidak penting. Bagi saya, menangani halaman infotainment sulit menjadi cerdas, selain tiap hari kita harus memantau gosip atau kehidupan orang lain yang tidak penting. Secara tdk langsung saya "dipaksa" mengikuti ulah selebriti, mengejar sana-sini, telpon sana-sini, ngikutin aktivitasnya, kepo atas privacy orang lain. Bisnis ini memang bernilai uang bagi media massa. Nama selebriti bisa dijual di halaman depan kalau pandai memilih judul yang tepat. Ujung2nya, media memang menjual nama mereka. Tak heran jika selebriti menjadi jual mahal. Ya memang ada yang jual murah, tapi biasanya itu sebanding dengan kadar informasi yg ia sampaikan, menarik atau tidak.

No comments: