Thursday, May 15, 2008

Tak Perlu Kaya untuk Memberi

"Aku terlalu miskin untuk memberi, biar yang lain saja," kata seorang kawan seniorku di kantor. Terlalu miskin atau memang kikir?

He doesn't seem poor as he think. Ucapannya itu justru menggelitik. Apakah miskin adalah sesuatu yg membanggakan sehingga demikian penting diucapkan. Bukankah tak perlu menunggu kaya untuk memberi?

Sebotol kebahagiaan yg kita bagi dg org lain, apakah mungkin menjadikan diri kita makin sengsara? Bukankah Tuhan telah menyiapkan porsi air kebahagiaan utk tiap kita. Utuh tanpa cacat. Air kebahagiaan yg kita beri pd org lain akan terganti dg air yang jauh lebih baik, jauh melimpah dari yg kita duga.

Maka kawan, tak perlu berpikir dua kali untuk berbuat baik...

No comments: