Thursday, February 15, 2007

“satu titik sintesis”

sederet pria berbaju putih itu berlari gegap gempita
kala suara adzan mulai memanggil…
menghenyak lelap di pagi buta

tak urung raut masam menatap tajam
tangismu membahana!
menggugah relung kami!
maka turutlah serta bersama…
terjaga siang hingga malam…
hanya untuk bersujud!

jiwamu tanpa arah
kosong dan berdebu

oh, betapa aku masih ingin hidup
setidaknya… setahun lagi…
katakan pada Tuhanmu…
pelarian batin ini nyaris tlah rapuh
menyentuh tangan-tangan hampa

katakan pada Tuhanmu…
mengapa Ia ingin aku disini…
mengapa Ia ingin aku mencariNya
merasuk dalam batin…
menjelma atas nama Tuhan yang berbeda
bukan Tuhan milik ayah ibuku
bukan Tuhan di masa laluku…

nafasmu saja takkan cukup
membawaku berlari ke tempat yang sama
karena kita berbeda…
Allahu laa illahaillahuwalhayyul qayyum….
Laa ta’kuduhuusinatun walaana’um…
Lahumafissamawati wamaa fil ardh’
……………………………………

bait demi bait itu melepaskanku…
dari cengkraman tangan2 perkasa itu
terhempas… sakit dan memar
di pagi buta itu…

bangunlah!
lihatlah ke ufuk timur…
sebelum matahari menyungging senyum
basuhlah raga dalam suci
bersama kami… bersama mereka…
menuju Tuhan...
yang menunggu kita di satu titik sintesis

No comments: