kamu tak ubahnya dia dan dia
pengkhianat sepi
yang menjanjikan riuh
tak sederhana
lalu tertawa berlalu
sambil mengemis maaf
entah bagaimana
Tuhan sanggup menciptakan manusia keji
sepertimu
hanya kini tersisa
seribu tanya mengapa saya
yang tak secuil punya hati
menikam karib tanpa jerit
dungu menengadah
No comments:
Post a Comment