Friday afternoon at Sushi Tei Grand Indonesia
Percaya ngga, demi sesuap makanan Jepang di Sushi Tei orang rela ngantre meski sampe 20 nomor antrian di layar. Persis antrian di sebuah tempat praktik dokter. "Silahkan kak. Atas nama siapa?" seorang pelayan wanita muda bertanya pada setiap pengunjung yg hendak memasuki resto Jepang waralaba asal Sgp yg berdiri sejak 1994 di Indo. Ada yg menunggu di lobby Sushi Tei, ada pula yg meninggalkan sejenak jalan2 lalu kembali lagi. Mereka akan dipanggil berdasarkan nama jika sdh ada seat kosong sejumlah org yg diorder sebelumnya.
Soal harga, I think everybody knows klo Sushi Tei cukup bervariasi. But mostly affordable. Mulai Rp 14.000 untuk 1 plate kecil berisi 6 roll sushi rice, ada pula yg sampai Rp 45.000. Setiap plate isinya beragam. Harga dihitung berdasarkan warna plates yg sdh kosong di atas meja. Utk minuman dibanderol mulai Rp 10.000. Tapi bisa dipastikan setiap mereka yg datang ke resto itu bahkan jika hanya 2 org will spend money not less than IDR 50000. Eniwe, ini masih relatif lebih murah ketimbang Hanamasa buffet all you can eat yg setiap org kini dipatok Rp 114.500 + PB10% (kategori yakiniku/ makanan serba bakar maupun shabu-shabu/ makanan serba rebus) untuk anak Rp 93.500+PB 10%.
Saya termasuk penyuka makanan Asia, spicy foods is okay asal tdk bersantan, no pork or lard. Masakan India and Arab adalah pilihan terakhir jika hrs memilih diantara semuanya. Indonesian, Korean, Japanese, and Chinese foods are the most fave cuisine I think. Korean cuisine is largerly based upon rice and vegetables, (sometimes) meats, rasanya juga lebih spicy. Japanese food juga based upon rice but always meats or fishes dg varian rasa yg ngga macem2, penyajiannya juga lebih ringkes.
Bikin resto apapun di mal rasanya bakal laris apalagi klo weekend. People need to eat everyday, everytime. So, open a restaurant has always have a god chance :)
No comments:
Post a Comment