sepasang mata dan sebilah hati
diantara gerimis yg menyela mentari
jauh melintas samudera
hanya aku terpaku
pada lembut pasang mata itu
tak hendak aku berpaling
tapi tak jua ingin bertahan
hanya selangkah mundur mengerjap
lalu ia ada disisi
membawa kejutan manis
menyungging senyum
mengamit jemari yg kaku
tak berbalas
napasku terhenti
sejenak aku melihat sosok masa lalu
yg menyergap pengap kekinian ruang batinku
tak hendak aku berlari serta
namun kedua mata nan lembut itu
menggenggam hati
No comments:
Post a Comment