Tangis itu memecah hening
Diantara peti emas berwarna kuning
Bergaris hijau
Cantik. Megah
Menyembul gagah dari istana bangsawan
Bersama tubuh renta yg terbungkus kafan
Teriring kalimatullah
Laa illaha illallah…
Tangis tak redam
Diantara prajurit berpeci yg siap berlari
Membawa sang renta ke singgasana abadi
Separo abad lebih
Nama itu terukir
Terpatri atas jasa dan dosa
Terpaut dalam mulia dan nista
Ketika senja itu datang
Kaki-kaki tua itu kembali
Menapaki jejak yg lama ia tinggalkan
Dalam raut pucat ia tersenyum
Bertutur lirih...
Sejauh apa kaki melangkah
Akan selalu ada jalan kembali
Menuju sajadah Illahi
No comments:
Post a Comment