jiwaku terbangun
tepat ketika detik itu terlewati
di pertigaan jalan aku selalu menanti
ketiga bidadari mungilku
yg dulu selalu mengisi hari-hariku
namun masa itu telah lewat
hanya sebuah pohon tua
yg masih tegak berdiri
nyaris tak menyilap mata
meski senja datang padaku
aku masih menanti
saat dimana ketiga bidadari
terangkul bersama hati
hanya batin ini terkoyak
saat tersadar
mereka memilih jalannya sendiri
melangkah di atas harapan yg mereka bangun sendiri
bukankah aku satu yg berjasa
atas mereka di dunia ini
tapi aku tak dapat menggenggam hati & keinginannya
ah, masih sanggupkah aku berkata-kata
No comments:
Post a Comment