wajah itu tertunduk lesu
berdegup di kursi pesakitan
ketika semua bergulir tanpa jelas
ratusan pasang mata tertuju padanya
sejarah itu kembali berulang
diantara waktu yg menggenggam kebenaran
bersama lisan yg tersembunyi
tapi janji hati kan mengungkap
tersingkap tabir bersama waktu
adakah dusta (masih) membentang janji
Thursday, January 24, 2008
Sunday, January 13, 2008
aku dalam hati
tuhanku, aku telah memilih
menggapaimu dg caraku
menemukanmu diantara gelap dan redup cahaya
hingga hadir samar mentari
jalan yg kulalui begitu keruh
engkau pun nyaris menjauh
meski selalu sudi mengetuk hati
di sepertiga malam2 aku terbimbang
tuhanku, jiwa ini lelah
berjalan di kesendirian hati
diantara peluh yg kian mengeruh
aku ingin kembali
terangkul bersama keteguhanmu
hanya dg caraku
seperti saat ini
sungguhpun aku tak pernah hendak melupamu
menggapaimu dg caraku
menemukanmu diantara gelap dan redup cahaya
hingga hadir samar mentari
jalan yg kulalui begitu keruh
engkau pun nyaris menjauh
meski selalu sudi mengetuk hati
di sepertiga malam2 aku terbimbang
tuhanku, jiwa ini lelah
berjalan di kesendirian hati
diantara peluh yg kian mengeruh
aku ingin kembali
terangkul bersama keteguhanmu
hanya dg caraku
seperti saat ini
sungguhpun aku tak pernah hendak melupamu
air mata ayah... rasgones del padre
jiwaku terbangun
tepat ketika detik itu terlewati
di pertigaan jalan aku selalu menanti
ketiga bidadari mungilku
yg dulu selalu mengisi hari-hariku
namun masa itu telah lewat
hanya sebuah pohon tua
yg masih tegak berdiri
nyaris tak menyilap mata
meski senja datang padaku
aku masih menanti
saat dimana ketiga bidadari
terangkul bersama hati
hanya batin ini terkoyak
saat tersadar
mereka memilih jalannya sendiri
melangkah di atas harapan yg mereka bangun sendiri
bukankah aku satu yg berjasa
atas mereka di dunia ini
tapi aku tak dapat menggenggam hati & keinginannya
ah, masih sanggupkah aku berkata-kata
tepat ketika detik itu terlewati
di pertigaan jalan aku selalu menanti
ketiga bidadari mungilku
yg dulu selalu mengisi hari-hariku
namun masa itu telah lewat
hanya sebuah pohon tua
yg masih tegak berdiri
nyaris tak menyilap mata
meski senja datang padaku
aku masih menanti
saat dimana ketiga bidadari
terangkul bersama hati
hanya batin ini terkoyak
saat tersadar
mereka memilih jalannya sendiri
melangkah di atas harapan yg mereka bangun sendiri
bukankah aku satu yg berjasa
atas mereka di dunia ini
tapi aku tak dapat menggenggam hati & keinginannya
ah, masih sanggupkah aku berkata-kata
Saturday, January 12, 2008
(only) second chance
segalanya ada... pernah ada... dan selalu ada
termaafkan namun belum tentu terlupa
terlupa namun belum tentu termaafkan
kesempatan itu kembali mengetuk
di ujung waktu yg paling dalam
berujar tentang kebaikan
di satu-dua paro waktu
hanya ia bertanya
ketika segalanya tidak menjadi mudah
akankah kesempatan itu datang lagi...
a gift from god is the second chance
termaafkan namun belum tentu terlupa
terlupa namun belum tentu termaafkan
kesempatan itu kembali mengetuk
di ujung waktu yg paling dalam
berujar tentang kebaikan
di satu-dua paro waktu
hanya ia bertanya
ketika segalanya tidak menjadi mudah
akankah kesempatan itu datang lagi...
a gift from god is the second chance
Bengawan Solo
Riak gelombang itu tak lagi murka
Ketika ribuan jiwa tersadar akan dosanya
Mengais kelaparan memaaf bersama tangan2 jahil
Alirannya surut
Meski masih bersemburat kecoklatan
Keruh, bercampur tanah merah
Ribuan malaikat Tuhan ikut melangkah
Menyeka air mata yg bersambut doa
Menitip pesan ttg duka yg tak lagi menyeruak
Ketika sujud itu kembali melekat
-Bengawanku tak lagi meluap-
Ketika ribuan jiwa tersadar akan dosanya
Mengais kelaparan memaaf bersama tangan2 jahil
Alirannya surut
Meski masih bersemburat kecoklatan
Keruh, bercampur tanah merah
Ribuan malaikat Tuhan ikut melangkah
Menyeka air mata yg bersambut doa
Menitip pesan ttg duka yg tak lagi menyeruak
Ketika sujud itu kembali melekat
-Bengawanku tak lagi meluap-
Saturday, January 5, 2008
tomorrow
it can be done
it should be done
it shall be done
tomorrow...
it is when u need a time
2 take a break
it should be done
it shall be done
tomorrow...
it is when u need a time
2 take a break
Medio 2008
Tangis itu memecah hening
Diantara peti emas berwarna kuning
Bergaris hijau
Cantik. Megah
Menyembul gagah dari istana bangsawan
Bersama tubuh renta yg terbungkus kafan
Teriring kalimatullah
Laa illaha illallah…
Tangis tak redam
Diantara prajurit berpeci yg siap berlari
Membawa sang renta ke singgasana abadi
Separo abad lebih
Nama itu terukir
Terpatri atas jasa dan dosa
Terpaut dalam mulia dan nista
Ketika senja itu datang
Kaki-kaki tua itu kembali
Menapaki jejak yg lama ia tinggalkan
Dalam raut pucat ia tersenyum
Bertutur lirih...
Sejauh apa kaki melangkah
Akan selalu ada jalan kembali
Menuju sajadah Illahi
Diantara peti emas berwarna kuning
Bergaris hijau
Cantik. Megah
Menyembul gagah dari istana bangsawan
Bersama tubuh renta yg terbungkus kafan
Teriring kalimatullah
Laa illaha illallah…
Tangis tak redam
Diantara prajurit berpeci yg siap berlari
Membawa sang renta ke singgasana abadi
Separo abad lebih
Nama itu terukir
Terpatri atas jasa dan dosa
Terpaut dalam mulia dan nista
Ketika senja itu datang
Kaki-kaki tua itu kembali
Menapaki jejak yg lama ia tinggalkan
Dalam raut pucat ia tersenyum
Bertutur lirih...
Sejauh apa kaki melangkah
Akan selalu ada jalan kembali
Menuju sajadah Illahi
Subscribe to:
Posts (Atom)