bocah itu menatap lugu
polos
tak berseri
sarat masalah
ia berlari
blingsatan
memikul beban
ia lapar rupiah
mengais tanpa air mata
tangannya sigap menghitung
setiap lembar rupiah
yang mengalir
ke tangannya
yang bertukar
dengan tiap eksemplar koran
dalam genggamannya
ia lupa
pada seseorang
yang ikhlas meminta bebannya
ia takut beban itu kan kembali
maka ia berlari
di kerumunan siang
ah, begitu mahal
harga sebuah terima kasih
ketika memberi
hanya dihargai kewajiban
No comments:
Post a Comment