Sebuah mobil tua (W) tiba2 terlambat mnghentikan laju kendaraannya ketika mobil Harrier Lexus di depannya berhenti mendadak. Pengemudi Lexus (P), lelaki muda sipit tampan lgsg melambaikan tangan menyuruh pengemudi mobil tua itu menepi dan brtanggungjawab atas ulahnya.
W : (turun dari mobil dan membungkukkan badan) "Maaf qo, maaf saya tidak lihat tadi telat ngerem."
P : Waduuuh, klo uda lecet mobil saya apa ya bisa sembuh sama maaf (sambil dia garuk2 kepala dan senyum kecut)
Sejurus kemudian muncullah kesepakatan dan si korban menyita KTP utk brtemu di kemudian hari menyelesaikan persoalan.
P : Kerja ndik mana? Kemarin gimana kok bisa kayak gitu?
W : Iya qo, mohon maaf saya bla bla bla...
P : Ya udahlah, yg penting kemarin kamu uda turun minta maaf minimal itu saya hargai. Sebab jarang ada org mau ngaku salah klo di jalan raya. Tapi tolong ya mobil saya dibantu beresin di bengkel langganan saya aja, jgn bengkel lain. Saya ngga percaya kualitasnya.
Obrolan langsung cair. Si qoqo menceritakan banyak pengalamannya. Dia tidak berani arogan thdp siapa saja sejak kejadian buruk pernah menimpa keluarganya.
P : Kita nda pernah tau siapa yg kita hadapi di jalanan. Itu sebabnya kita harus sopan sama siapapun. Klo misale arogan, ada pengendara motor sudah tau posisi dia salah tapi kita ngotot bener sendiri dan tiba2 dia mengeluarkan pistol ato celurit gimana? Habis nyawa kita seketika karena kebodohan kita sendiri.
W : Pernah punya pengalaman ya qo?
Ternyata si qoqo itu merupakan anak pengusaha kayu di Pasuruan, sekaligus keluarganya punya bbrp bisnis SPBU. Sopirnya bilang, di Pasuruan banyak warga yg resisten thdp ras Cina. Apa2 suka main hakim sndiri. Celurit berbicara.
P : Orang kita biasanya susah bilang maaf dan terima kasih. Klo ada yg bisa begitu, harus dihargai.
No comments:
Post a Comment