Aku masih terjaga diantara waktu
hingga malam beranjak pergi
kuantar ia di dalam hening
Ah, rumah ini tinggallah sunyi
Sejak puing2 air mata,
yg kau titip setiap malam pada Tuhan
ikut kau bawa pergi berlalu
Tinggallah gaunmu yg usang,
yg pernah kutangisi,
kukemas pergi..
Kukubur bersama kepedihan
Waktu adalah sahabat terbaik
yang mampu mengikis luka ini
Ibu, aku tumbuh bersama ribuan malammu
Aku terlelap dalam doa tulusmu
Berselimut kasih sepanjang masa
Jika saja engkau disini
Mungkin kasihku kini tetaplah sepenggalah
Sekali lagi izinkan kubisikkan padamu
aku sangat menyayangimu
Kutitipkan pd Tuhan bersama lentera ini
tentang cinta yg sesungguhnya
tentang cinta ini tak pernah terucap
Sampai waktu memaksa perpisahan itu
(dedicated 2 my friend, Kum)
No comments:
Post a Comment